Diberitakan AFP, Minggu (12/2/2017), gempa berkekuatan 6,5 SR ini menghantam wilayah Surigao dan wilayah yang berdekatan dengan Kepulauan Mindanao pada Jumat (10/2) lalu. 6 Orang dilaporkan tewas dan 200 orang mengalami luka-luka.
Warga yang meninggalkan rumah-rumahnya terlihat membungkus dirinya dengan jaket dan sarung di malam kedua pasca gempa. Kantor Gempa Filipina mencatat terjadi 130 kali gempa kecil di sekitar Surigao, kota yang berpenduduk 152 ribu orang.
Hingga saat ini, pihak berwenang menyebut belum mendapatkan laporan soal tambahan jumlah korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami masih dihantam gempa susulan dan kami tidak memiliki suplai air bersih. Masyarakat menderita," ujar seorang pejabat provinsi Mary Escalante.
"Gedung-gedung yang mengalami kerusakan telah ditutup," tambah Escalante.
Gempa juga merusak jembatan-jembatan dan jalan-jalna, serta memutus aliran listrik, meski jarigan listrik di hampir seluruh wilayah Surigao telah berhasi dipulihkan.
Sementara itu, Presiden Rodrigo Duterte dijadwalkan akan segera mengunjungi kota yang terkena gempa dan melakukan inspeksi ke wilayah yang rusak.
Pejabat manajemen bencana provinsi setempat, Ramon Gotinga mengatakankebanyakan korban yang tewas disebabkan tertimpa benda-benda yang berjatuhan saat gempa. Namun ada seorang pria lanjut usia yang tewas terkubur di rumahnya ketika lantai atas rumahnya ambruk.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyatakan gempa yang terjadi pada Jumat (10/2) lalu, pukul 22.00 waktu setempat itu terjadi pada kedalaman 27 kilometer. Pusat gempa berada sekitar 13 kilometer sebelah timur kota Surigao. Tak ada ancaman tsunami akibat gempa ini.
(tfq/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini