Daud sapaan dari bocah yang didiagnosa mengalami kelainan autoimun atau kekebalan tubuh, sangat ngefans Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Tak ayal, siswa kelas dua di salah satu SD di Banyuwangi ini kerap kali mengajak orangtuanya ke kantor polisi.
Putra ketiga anak pasangan Rahayu Agustina (44) dan Yudiono (47) ini menyalami satu per satu para perwira menengah yang datang ke rumahnya. Bocah itu tidak terlihat seperti anak yang sakit. Tingkahnya tetap gesit, tidak terlihat loyo. Bicaranya terdengar cakap dan lugas.
"Ayo foto dulu, duduk sini dekat saya," pinta kapolres yang duduk dekat pintu rumah kontrakan orang tua Daud. "Sekarang ganti pose, ayo Mas Daud tak pangku," pinta kapolres.
Kehadirannya kapolres di kediaman Daud telah direncanakan sejak profile si bocah menjadi viral di Banyuwangi. Perjuangan bungsu dari tiga bersaudara dalam melawan penyakitnya patut ditiru. Meski sakit, dia tidak terlihat seperti anak yang menderita.
Anak penderita kelainan autoimun ngefans kapolri Foto: Ardian Fanani |
"Kita datang untuk menyerahkan tali asih berupa peralatan sekolah dan bantuan berobat. Karena penyakitnya Daud harus berhenti sekolah sementara. Peralatan sekolah itu semoga bisa dimanfaatkan untuk belajar di rumah," harapnya.
Selain itu, Polres Banyuwangi juga menyerahkan foto Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang telah dibingkai kaca kepada Daud. Ini dilakukan tak lain karena saat tidur anak malang tersebut kerap memeluk foto idolanya yang termuat dalam media cetak.
"Kasihan, kalau tidur harus memeluk foto Pak Kapolri. Ini korannya sampai lecek. Sebagai ganti kita bawakan foto Sang Jenderal," tambah kapolres.
Sebelumnya, Mohammad Abdullah Daud Abigiel (8), ingin bertemu Kapolri. Hampir tiap hari anak ketiga pasangan suami istri, Rahayu Agustina (44) dan Yudiono (47), mengajukan permintaan yang sama. Selama itupula, sang ibunda berusaha membujuk dan memberi pengertian pada buah hatinya.
"Tidak hanya ingin bertemu Kapolri, maunya tiap hari bermain di markas kepolisian. Namun saya sadar permintaan itu jelas tidak mungkin. Makanya, tiap kali dia merengek ingin main ke markas polisi atau minta ketemu Pak Tito Karnavian, saya bujuk agar tidak bersikeras," tutur Rahayu Agustina kepada detikcom.
"Malah waktu itu dia minta dirawat di RS Bhayangkara. Tapi itukan tidak mungkin karena dokter merujuk kami agar berobat ke RS Dr Soetomo," kisahnya.
Daud yang kini duduk di bangku kelas 2 SD Lazuardi Kelurahan Tamanbaru, Kecamatan Banyuwangi harus berhenti sementara mengenyam pendidikan formal. Diagnosa medis yang menyatakan bahwa bocah ini memiliki masalah dengan kekebalan tubuhnya tidak bisa mengalami kepayahan.
"Dokter bilang nggak boleh payah. Sekolah dua hari tapi sakit dan opname di rumah sakit sampai 10 hari. Itu sebabnya tim medis menyarankan agar anak kami berhenti sekolah dulu," paparnya.
Di samping tak boleh payah, Daud juga dilarang terpapar sinar matahari langsung. Apabila itu terjadi maka tubuhnya akan memerah dan kebiruan. Tidak hanya penyakit kekebalan tubuh saja yang diderita Daud. Anak malang ini juga didiagnosa bermasalah dengan jantung serta satu ginjalnya. (fat/fat)












































Anak penderita kelainan autoimun ngefans kapolri Foto: Ardian Fanani