"Kedisiplinan itu penting, kita sebagai pelayanan dan mengabdi untuk masyarakat. Kita akan malu jika tidak bisa menunjukkan itu," kata Bupati Rendra di atas mimbar.
Reaksi Bupati ini muncul setelah melihat banyak peserta upacara tak mampu tertib mengikuti seluruh kegiatan. Meskipun, upacara sudah selesai dilaksanakan.
"Kita bersama sudah mengucapkan dan memahami janji ASN. Bukan harus meniru militer atau polisi, tetapi minimal mendekati kedisiplinan mereka dalam bertugas. Saya tidak menyuruh untuk meniru," kata Rendra dengan nada pelan.
Rendra juga menjadi inspektur upacara kembali menyampaikan, jangan karena terik matahari, peserta upacara memilih berteduh atau keluar dari barisan. Dia mencontohkan, para ASN yang bekerja di lapangan, mereka harus berada di bawah terik matahari.
"Kalau karena panas, tidak kuat. Mending izin kepada pimpinan untuk tidak ikut upacara. Jangan dipikir saya di sini tidak kepanasan yang justru posisinya menghadap langsung ke matahari, sedangkan bapak ibu sekalian membelakanginya. Belum lagi ASN yang bekerja di lapangan, seperti Dinas Pengairan, Bina Marga, atau Pertanian yang setiap hari kepanasan, dibandingkan bapak ibu," ujar bupati yang juga menjadi Ketua DPW Partai NasDem Jawa Timur ini.
Kembali Rendra menyinggung soal kedisiplinan, ketika melakukan pemeriksaan pasukan atau peserta upacara menemukan banyak yang tidak berbaris dengan benar.
"Mungkin memang belum terlatih, dan mungkin butuh untuk dilatih. Bukan menjadikan Anda semuanya seperti militer, tetapi melatih kedisiplinan," tegasnya.
Rendra mengaku, telah mengusulkan kepada DPRD untuk adanya dukungan anggaran melatih kedisiplinan ASN. Dia menginginkan, nantinya para ASN dilatih oleh pihak berwenang.
"Bisa Dodikjur atau Rindam, sekali lagi bukan menjadikan Anda semua militer. Tapi bagaimana melatih kedisiplinan, seperti saat bersekolah dahulu, upacara bisa tertib dan benar," tegasnya.
Selain menggelar upacara, Pemkab Malang juga memberikan penghargaan hasil evaluasi kinerja kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan instansi terbaik dan terburuk. Hasilnya, Kecamatan Kromengan mendapatkan penghargaan terbaik, sedangkan untuk SKPD diberikan kepada Dinas Kesehatan. Sementara kecamatan terburuk adalah Pakis, Turen, serta Bagian Pertanahan. (ugik/ugik)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini