Selalu Tepat Prediksi Pilpres AS, Profesor AS Sebut Trump Akan Dimakzulkan

Selalu Tepat Prediksi Pilpres AS, Profesor AS Sebut Trump Akan Dimakzulkan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 16 Nov 2016 19:14 WIB
Donald Trump (detikcom/Bagus S Nugroho)
Washington - Pria yang dijuluki sebagai 'Profesor Prediksi' karena selalu akurat dalam memprediksi hasil pilpres Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1984, meramalkan presiden terpilih AS Donald Trump akan dimakzulkan. Untuk pilpres tahun ini, profesor ini juga tepat memprediksi kemenangan Trump.

Sebelum pilpres tahun ini, di saat semua polling menyebut Hillary Clinton dari Partai Demokrat berpotensi memenangkan pilpres, Allan Lichtman memprediksi Trump yang akan menjadi Presiden AS menggantikan Presiden Barack Obama.

Seperti dilansir CNN, Rabu (16/11/2016), Lichtman merupakan profesor sejarah politik yang mengajar di American University, Washington. Kali ini, setelah Trump menjadi presiden terpilih AS usai mengalahkan Hillary secara mengejutkan pada 8 November lalu, Lichtman memprediksi Trump akan dimakzulkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada kemungkinan sangat bagus bahwa Donald Trump akan menghadapi pemakzulan," tutur Lichtman kepada wartawan CNN, Erin Burnett, dalam acara televisi berjudul 'Erin Burnett OutFront'.

Baca juga: Snowden Ingatkan Kemenangan Trump Bisa Tingkatkan Spionase AS

Lichtman menyebut, selama ini dirinya menggunakan sistem ciptaannya sendiri yang mendasarkan 13 pernyataan benar dari pernyataan-pernyataan salah, untuk menilai apakah partai incumbent akan kembali menguasai Gedung Putih. Sistem yang diberi nama '13 kunci menuju Gedung Putih' itu dikembangkan Lichtman bersama ahli matematika Volodia Keilis-Borok.

Sistem itu terdiri atas serangkaian variabel yang bisa menunjukkan apakah kepresidenan AS akan berganti partai atau tidak. Terdapat serangkaian pernyataan mengenai kondisi yang dihadapi partai berkuasa, seperti soal keamanan, perekonomian hingga level karisma para capres. Sistem itu terbukti benar dalam setiap pilpres AS sejak tahun 1984.

Namun untuk prediksi soal pemakzulan Trump, Lichtman mengaku mendasarkan prediksi pada instingnya sendiri.

"Pertama-tama, sepanjang hidupnya dia (Trump) bermain licik dengan hukum. Dia menjalankan yayasan amal ilegal di New York. Dia melakukan kontribusi kampanye ilegal melalui yayasan amal itu. Dia menggunakan yayasan amal itu untuk menyelesaikan utang bisnis pribadinya. Dia menghadapi gugatan hukum RICO," sebut Lichtman, merujuk pada Undang-undang Organisasi Korup dan Pemeras atau RICO.

Baca juga: Kemenangan Donald Trump Jadi Propaganda Militan dalam Merekrut Anggota Baru

Burnett terus menanyai Lichtman soal klaimnya, sembari menekankan bahwa berbagai tudingan terhadap Trump belum dibuktikan di pengadilan. Burnett juga mempertanyakan bagaimana bisa Trump dimakzulkan jika untuk empat tahun ke depan, Partai Republik menguasai House (DPR) dan Senat AS.

"Partai Republik gugup soal Donald Trump," jawab Lichtman.

"Dia seperti meriam hilang kendali. Tidak ada yang tahu apa yang benar-benar diyakininya atau di mana sebenarnya dia berdiri. Dia tidak bisa dikendalikan. Partai Republik lebih memilih Mike Pence (wapres Trump), seorang Republikan yang konservatif dan bisa ditebak," tandasnya.




(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads