Dituturkan Kremlin atau istana kepresidenan Rusia dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (15/11/2016), baik Putin maupun Trump sepakat untuk segera menggelar pertemuan empat mata dan tetap menjalin komunikasi.
Kremlin menyebut, dalam percakapan telepon itu kedua tokoh menekankan rasa tidak puas atas hubungan Rusia-AS untuk saat ini. "Menyatakan perlunya kinerja bersama secara aktif untuk menormalisasi hubungan (Rusia-AS)," sebut Kremlin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Putin, sebut Kremlin, mendoakan Trump sukses dalam mewujudkan janji-janjinya semasa kampanye. "(Putin) Siap melakukan dialog kemitraan dengan pemerintahan baru didasarkan pada kesetaraan, saling menghormati dan tanpa saling mengintervensi urusan dalam negeri masing-masing," terang Kremlin.
"Keduanya juga sepakat pada perlunya upaya bersama dalam perjuangan melawan musuh nomor satu: ekstremisme dan terorisme internasional," imbuh Kremlin, sembari menyebut bahwa hal ini tercetus saat keduanya membahas krisis Suriah.
Sementara itu, tim transisi kepresidenan untuk Trump di Washington dalam pernyataan terpisah menyebut Putin yang terlebih dahulu menghubung Trump untuk menyampaikan selamat atas kemenangannya dalam pilpres 8 November lalu. Sehari usai pilpres, Putin mengucapkan selamat via telegram.
Baca juga: Bahas Kerja Sama, Donald Trump dan Presiden China Sepakat Bertemu Segera
Menurut versi tim Trump, keduanya secara umum membahas soal ancaman dan tantangan yang dihadapi kedua negara, juga membahas soal isu ekonomi. Tim Trump dalam pernyataannya menyebut Trump menginginkan: "Hubungan yang kuat dan tahan lama dengan Rusia dan rakyat Rusia."
Trump akan resmi dilantik dan menggantikan Presiden Barack Obama pada 20 Januari 2017. Di bawah Obama, hubungan AS dengan Rusia diwarnai ketegangan besar karena perbedaan pendapat dalam sejumlah isu seperti Suriah dan juga Ukraina.
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini