Jelaskan Agenda sebagai Presiden Terpilih AS, Trump Minta Publik Tak Takut

Jelaskan Agenda sebagai Presiden Terpilih AS, Trump Minta Publik Tak Takut

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 14 Nov 2016 19:40 WIB
Donald Trump saat menemui Ketua DPR AS Paul Ryan (REUTERS/Joshua Roberts)
New York - Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjelaskan posisinya untuk beberapa isu mulai dari hakim Mahkamah Agung, kepemilikan senjata api, aborsi hingga pernikahan sesama jenis. Trump meminta warga AS untuk tidak takut pada kepemimpinannya.

Berbagai retorika kontroversial Trump termasuk kebijakan anti-imigran dan seruan melarang muslim masuk ke AS, telah memicu unjuk rasa besar-besaran di puluhan kota besar AS sejak dia menang pilpres 8 November lalu. Demonstran bahkan berkumpul di luar kediamannya di Trump Tower membawa poster bertuliskan 'Bukan presiden kami'.

"Saya pikir mereka tidak mengenal saya," ucap Trump dalam wawancara acara televisi CBS '60 Minutes' seperti dilansir AFP dan Reuters, Senin (14/11/2016). Wawancara dengan CBS ini merupakan wawancara pertama Trump dengan televisi AS setelah dia resmi menjadi presiden terpilih AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Bahas Kerja Sama, Donald Trump dan Presiden China Sepakat Bertemu Segera

Saat diberitahu bahwa banyak rakyat AS takut dengan kepresidenannya, Trump berkata: "Jangan takut. Kita akan menguatkan negara kita kembali. Tapi tentu, jangan takut."

Dalam wawancara itu, Trump memberikan pandangannya soal sejumlah isu penting salah satunya soal hakim Mahkamah Agung. Saat ini, satu kursi dari total sembilan kursi hakim Mahkamah Agung AS masih kosong setelah hakim Antonin Scalia yang konservatif, meninggal dunia.

Trump memiliki posisi konservatif dalam isu ini dengan bersumpah calon yang ditunjuknya menggantikan Scalia harus mendukung larangan aborsi dan mendukung kepemilikan senjata api. Upaya Presiden Barack Obama menunjukkan pengganti Scalia beberapa waktu lalu, dihalangi oleh Senat AS yang didominasi politikus Partai Republik.

"Hakim-hakimnya nanti akan pro-kehidupan (untuk isu aborsi). Dalam situasi kepemilikan senjata api, mereka akan sangat mendukung Amandemen Kedua," ucap Trump, merujuk pada amandemen Konstitusi AS soal hak warga AS memiliki senjata api.

Baca juga: Donald Trump Bersumpah akan Deportasi 3 Juta Imigran Ilegal dari AS

Kemudian untuk isu imigrasi, Trump menegaskan seruannya soal tembok perbatasan AS-Meksiko. Namun dia sedikit melunak dengan menyebut tidak seluruhnya akan dibangun dengan batu bata dan semen, namun ada beberapa dengan pagar kawat. Trump juga menegaskan sumpahnya mendeportasi 3 juta imigran ilegal yang memiliki catatan kriminal, keluar dari AS.

Lalu, untuk legalisasi pernikahan sesama jenis di AS yang telah diputuskan oleh Mahkamah Agung di era Obama, Trump mengindikasikan sikap melunak. Trump memberi sinyal bahwa dirinya tidak akan mencabut putusan yang telah dijatuhkan Mahkamah Agung AS.

"Itu sudah menjadi aturan hukum. Itu sudah diputuskan Mahkamah Agung. Maksud saya, itu sudah diputuskan. Dan saya -- saya baik-baik saja dengan itu," jawab Trump saat ditanya soal apakah dirinya mendukung pernikahan sesama jenis. Posisi Trump soal pernikahan sesama jenis ini bertentangan dengan sikap utama Partai Republik yang terang-terangan menentangnya.

Baca juga: Pesan Donald Trump untuk Pendukungnya yang Menyerang Minoritas: Hentikan!

(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads