FBI Umumkan Kaji Ulang Kasus Email, Hillary Masih Ungguli Trump dalam Polling

Pilpres AS

FBI Umumkan Kaji Ulang Kasus Email, Hillary Masih Ungguli Trump dalam Polling

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 01 Nov 2016 09:49 WIB
Ilustrasi (detikcom/Andhika Akbarayansyah)
Washington - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat Hillary Clinton masih mengungguli dari capres Partai Republik Donald Trump dalam polling terbaru. Polling ini digelar setelah skandal email Hillary kembali mencuat pekan lalu.

Selang seminggu sebelum pilpres digelar pada 8 November mendatang, seperti dilansir AFP, Selasa (1/11/2016), polling mingguan dari NBC News/SurveyMonkey menunjukkan Hillary unggul dengan selisih 6 persen dari Trump. Polling ini digelar secara online pada 24-30 Oktober.

Hillary memang cenderung mengungguli Trump dalam kebanyakan polling. Namun pengumuman Direktur FBI James Comey pada Jumat (28/10) lalu soal temuan baru yang diduga terkait dengan penyelidikan email-email Hillary yang menggunakan server pribadi, memicu kekhawatiran akan mempengaruhi dukungan publik terhadapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: FBI Kantongi Surat Perintah untuk Periksa Temuan Baru Terkait Email Hillary

Dalam pertempuran empat kandidat menurut polling NBC News/SurveyMonkey, Hillary mendapat dukungan 47 persen responden sedangkan Trump hanya mendapat 41 persen dukungan. Selisih keduanya mencapai 6 persen yang tidak berubah banyak dari pekan lalu.

Sementara kandidat alternatif dari Partai Libertarian Gary Johnson meraup 6 persen dukungan dan dari Partai Hijau Jill Stein mendapat 3 persen dukungan.

Untuk pertempuran dua kandidat, Hillary unggul dengan selisih 7 persen atas Trump. Hillary mendapat 51 persen dukungan dibandingkan Trump yang mendapat 44 persen dukungan.

Baca juga: Umumkan Pengkajian Email Hillary Jelang Pilpres, Direktur FBI Langgar Hukum?

Para responden dalam polling NBC News/SurveyMonkey itu juga ditanyai soal pengumuman FBI yang akan mengkaji ulang kasus email Hillary.

Polling itu menyatakan, calon pemilih AS terbagi ke dalam dua kategori. Sebanyak 55 persen responden menganggap pengumuman FBI itu merupakan isu penting untuk dibahas, sedangkan 44 persen responden menganggapnya hanya sebagai pengalihperhatian dalam pilpres.

Polling ini dilakukan terhadap 40.816 responden yang hampir dipastikan akan memilih dalam pilpres mendatang. Margin of error polling ini sekitar 1 persen.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads