FBI Kantongi Surat Perintah untuk Periksa Temuan Baru Terkait Email Hillary

FBI Kantongi Surat Perintah untuk Periksa Temuan Baru Terkait Email Hillary

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 31 Okt 2016 11:52 WIB
Hillary Clinton (REUTERS/Brian Snyder)
Washington - Penyelidik federal Biro Investigasi Federal (FBI) telah mendapatkan surat perintah untuk menyelidiki temuan email-email baru yang diyakini terkait kasus email calon presiden Partai Demokrat Hillary Clinton. Penyelidikan itu untuk mencari tahu apakah temuan baru itu mengandung informasi rahasia.

Surat perintah itu terkait pengumuman Direktur FBI James Comey untuk mengkaji ulang kasus email Hillary setelah mendapat temuan baru dalam penyelidikan kasus terpisah terhadap mantan anggota parlemen AS bernama Anthony Weiner, yang juga suami ajudan Hillary, Huma Abedin. Abedin dilaporkan mengirimkan sejumlah email kepada Hillary menggunakan laptop milik Weiner. Email-email itu dicurigai berisi informasi rahasia.

Ketua tim kampanye Hillary, John Podesta dan manajer kampanyenya Robby Mook mempertanyakan keputusan Comey untuk mengumumkan temuan itu ke parlemen AS, sebelum dirinya tahu betul apakah temuan baru itu penting dan relevan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Umumkan Pengkajian Email Hillary Jelang Pilpres, Direktur FBI Langgar Hukum?

Dituturkan sumber yang memahami penyelidikan ini, seperti dilansir Reuters, Senin (31/10/2016), dengan surat perintah ini FBI akan memiliki wewenang untuk memeriksa langsung email-email temuan baru dan mencari tahu apakah ada keterkaitan dengan penyelidikan server pribadi Hillary.

Semasa menjabat Menteri Luar Negeri AS pada tahun 2009-2013, Hillary kedapatan menggunakan server pribadi untuk menerima dan mengirimkan email-email penting, yang beberapa di antaranya tergolong rahasia negara.

Pengumuman Comey dalam surat kepada parlemen AS pada Jumat (28/10) lalu, memicu kegaduhan dalam pencapresan Hillary. Rivalnya, capres Partai Republik Donald Trump memanfaatkan momen itu untuk terus menyerang Hillary dan merebut dukungan warga AS.

Baca juga: Kasus Email Dikaji Ulang, Hillary Tantang FBI Ungkap Fakta Lengkap ke Publik

Dituturkan sumber yang memahami keputusan FBI ini, surat Comey kepada parlemen AS itu tetap dikirimkan meskipun ada keberatan dari beberapa pejabat Departemen Kehakiman AS. Namun pejabat yang sama tidak berusaha menghentikan FBI untuk mendapatkan surat perintah pemeriksaan, karena mereka ingin FBI bergerak cepat menyelidiki email-email baru itu.

Sumber penegak hukum lainnya, seperti dilansir CNN, menyebut email-email itu sebenarnya sudah ditemukan sejak beberapa minggu lalu. Keputusan Comey untuk mengumumkan temuan itu kepada parlemen AS dalam waktu selang 11 sebelum pilpres AS, menuai banyak pertanyaan.

Senator senior dari Partai Demokrat, Harry Reid, mengirim surat kepada Comey pada Minggu (30/10) yang isinya menyebut Comey terindikasi melanggar hukum, yakni Hatch Act, yang melarang pejabat atau penegak hukum federal AS untuk mempengaruhi pemilu.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads