Donald Trump Sebut Skandal Email Hillary Clinton Lebih Buruk dari Watergate

Donald Trump Sebut Skandal Email Hillary Clinton Lebih Buruk dari Watergate

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 18 Okt 2016 16:32 WIB
Donald Trump (REUTERS/Jonathan Ernst)
Wisconsin - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, mengecam upaya pejabat Departemen Luar Negeri AS melindungi rivalnya, capres Partai Demokrat Hillary Clinton terkait skandal email. Trump menyebut kiprah pejabat AS menutupi skandal email Hillary ini lebih buruk dari Watergate.

Dokumen wawancara pejabat FBI yang dirilis awal pekan ini, mengungkapkan upaya seorang pejabat senior Deplu AS, Patrick Kennedy, yang merupakan salah satu Wakil Menteri di Deplu AS, menekan FBI untuk mengubah klasifikasi 'rahasia' salah satu email Hillary. Upaya itu terjadi tahun 2015 lalu, saat Deplu AS akan merilis ribuan email Hillary kepada publik, seperti diperintahkan pengadilan.

Email berlabel 'rahasia' itu berisi informasi terkait serangan mematikan di Konsulat Jenderal AS di Benghazi, Libya. Menurut dokumen itu, Kennedy 'beberapa kali' menekan sejumlah pejabat FBI untuk mengubah label 'rahasia' email itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Terungkap! Pejabat Deplu AS Menekan FBI Terkait Email Hillary Clinton

Seperti dilansir media AS, TIME, Selasa (18/10/2016), Trump menyinggung hal ini saat berbicara di hadapan pendukungnya dalam kampanye di Green Bay, Wisconsin, Senin (17/10) malam. Trump menyebut persoalan Hillary dengan Deplu AS dan FBI ini sebagai 'criminal enterprise' atau 'perusahaan kriminal'.

"Wakil Menlu Patrick Kennedy secara ilegal menekan FBI untuk mendeklasifikasi email dari server ilegal Hillary. Terlalu banyak ilegalitas dalam satu kalimat," sebut Trump dalam komentarnya.

Dalam komentarnya, Trump membandingkan skandal email ini dengan skandal Watergate yang terkenal. "Ini jauh lebih buruk, menurut pendapat saya dan menurut pendapat banyak orang dalam jajaran penegak hukum, ini jauh lebih buruk dari Watergate," tegas Trump.

Baca juga: Kantor Partai Republik Dilempari Molotov, Trump Tuduh Pendukung Hillary

Watergate merupakan skandal yang terbongkar usai perampokan kantor Komisi Nasional Demokrat di Watergate, Washington DC tahun 1972 dan berujung pada terungkapnya konspirasi politik yang juga diketahui Presiden AS saat itu, Richard Nixon. Usai serangkaian penyelidikan, Nixon yang merupakan Presiden AS dari Partai Republik itu mengundurkan diri pada tahun 1974.

"Dan apa yang dia (Hillary-red) dapatkan dari ini? Dia bisa mencalonkan diri menjadi presiden Amerika Serikat," imbuh Trump.

Dalam komentar terpisah via video yang dirilis tim kampanyenya, seperti dilansir Reuters, Trump menyebut dokumen FBI itu menunjukkan adanya praktik korupsi di level tertinggi di AS. "Ini adalah kolusi antara FBI, Departemen Kehakiman dan Departemen Luar Negeri untuk berusaha dan membuat Hillary Clinton terlihat seperti orang tak bersalah ketika dia bersalah atas kejahatan tingkat tinggi," sebut Trump.

Baca juga: Hillary Clinton Tuding Trump 'Kuntit' Dirinya Saat Debat Capres

Lebih lanjut, Trump juga mendorong agar Kennedy mengundurkan diri setelah ini semua terbongkar. "Ini korupsi berat. Wakil Menteri Kennedy perlu mengundurkan diri," tegasnya, seperti dilansir Fox News.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads