Kantor Partai Republik Dilempari Molotov, Trump Tuduh Pendukung Hillary

Kantor Partai Republik Dilempari Molotov, Trump Tuduh Pendukung Hillary

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 17 Okt 2016 11:05 WIB
Foto: Twitter/@NCGOP
North Carolina - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, memberikan reaksi keras atas insiden pelemparan bom molotov di kantor partainya di North Carolina, AS. Trump menuding pendukung rivalnya, capres Partai Demokrat Hillary Clinton, ada di balik serangan itu.

Insiden pelemparan molotov itu terjadi pada kantor Partai Republik di Orange County, North Carolina pada Sabtu (15/10) malam waktu setempat. Kondisi bagian dalam kantor itu hangus terbakar, mulai dari dinding, sofa dan papan kampanye para kandidat, rusak.

Polisi setempat menyebut, bom molotov dilemparkan ke salah satu jendela kantor itu. Sebuah lambang swastika dituliskan dengan cat semprot di salah satu dinding bagian luar gedung itu. Coretan swastika itu disertai kata-kata berbunyi: "Nazi Republikan tinggalkan kota ini atau yang lain (akan terjadi)."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Binatang yang mewakili Hillary Clinton dan Demokrat di North Carolina baru saja melemparkan bom molotov ke kantor kami di Orange County karena kita menang," tuding Trump via akun Twitter resminya, @realDonaldTrump, seperti dilansir Reuters, Senin (17/10/2016).

Baca juga: Kantor Partai Republik di North Carolina AS Dilempari Molotov

Negara bagian North Carolina tergolong sebagai 'swing state' atau wilayah yang warganya memiliki dukungan sama kuat untuk kedua partai, baik Partai Demokrat maupun Partai Republik. Swing state dianggap penting karena bisa mempengaruhi hasil akhir pilpres AS.

Secara terpisah, Hillary Clinton mengecam insiden di North Carolina itu via akun Twitter resminya, @HillaryClinton. "Serangan di markas @NCGOP (merujuk pada kantor Partai Republik untuk North Carolina) di Orange County, sungguh menyeramkan dan tidak bisa diterima," tegasnya.

"Sangat bersyukur bahwa semuanya selamat," imbuh Hillary.

Belum diketahui pasti pelaku di balik insiden pelemparan bom molotov yang terjadi selang 3 minggu menjelang pilpres AS pada 8 November mendatang. Otoritas setempat masih melakukan penyelidikan menyeluruh. Mereka bekerja sama dengan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Peledak AS dalam memburu pelaku di balik serangan ini.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads