Insiden pelemparan molotov itu terjadi pada kantor Partai Republik di Orange County, North Carolina pada Sabtu (15/10) malam waktu setempat. Kondisi bagian dalam kantor itu hangus terbakar, mulai dari dinding, sofa dan papan kampanye para kandidat, rusak.
Polisi setempat menyebut, bom molotov dilemparkan ke salah satu jendela kantor itu. Sebuah lambang swastika dituliskan dengan cat semprot di salah satu dinding bagian luar gedung itu. Coretan swastika itu disertai kata-kata berbunyi: "Nazi Republikan tinggalkan kota ini atau yang lain (akan terjadi)."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kantor Partai Republik di North Carolina AS Dilempari Molotov
Negara bagian North Carolina tergolong sebagai 'swing state' atau wilayah yang warganya memiliki dukungan sama kuat untuk kedua partai, baik Partai Demokrat maupun Partai Republik. Swing state dianggap penting karena bisa mempengaruhi hasil akhir pilpres AS.
Secara terpisah, Hillary Clinton mengecam insiden di North Carolina itu via akun Twitter resminya, @HillaryClinton. "Serangan di markas @NCGOP (merujuk pada kantor Partai Republik untuk North Carolina) di Orange County, sungguh menyeramkan dan tidak bisa diterima," tegasnya.
"Sangat bersyukur bahwa semuanya selamat," imbuh Hillary.
Belum diketahui pasti pelaku di balik insiden pelemparan bom molotov yang terjadi selang 3 minggu menjelang pilpres AS pada 8 November mendatang. Otoritas setempat masih melakukan penyelidikan menyeluruh. Mereka bekerja sama dengan Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Peledak AS dalam memburu pelaku di balik serangan ini.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini