Ditonton 66,5 Juta Orang, Jumlah Penonton Debat Capres AS Kedua Turun

Ditonton 66,5 Juta Orang, Jumlah Penonton Debat Capres AS Kedua Turun

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 11 Okt 2016 16:10 WIB
Foto: REUTERS/Jim Young
Washington - Jumlah penonton debat capres Amerika Serikat (AS) kedua di Missouri mengalami penurunan, dibandingkan debat capres pertama pada 26 September lalu yang memecahkan rekor. Total sekitar 66,5 juta warga AS menonton debat pada Minggu (9/10) malam waktu setempat.

Padahal isu yang dibahas dalam debat capres kedua lebih menghebohkan dan dramatis, terutama soal komentar cabul capres Partai Republik Donald Trump yang dianggap melecehkan wanita. Trump bahkan menyinggung skandal seks Bill Clinton, suami rivalnya atau capres Partai Demokrat Hillary Clinton.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (11/10/2016), analisis data Nielsen terhadap 11 siaran televisi AS, baik publik maupun kabel, menunjukkan 66,5 juta warga AS menyaksikan debat antara Hillary dan Trump selama 90 menit itu. Jumlah itu tak termasuk jutaan orang yang menonton debat via internet, atau via media sosial, atau di bar dan restoran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Usai Komentar Cabul Trump, Hillary Makin Unggul dalam Polling

Kendati demikian, jumlah itu masih jauh di bawah rekor yang dipegang debat pertama yang digelar dua minggu lalu, dengan 84 juta orang penonton.

Debat kedua biasanya menarik perhatian lebih sedikit pemirsa televisi, namun untuk debat pada Minggu (9/10) malam, perhatian publik jauh lebih tinggi, terutama dipicu komentar cabul Trump yang membuat beberapa politikus Republik mencabut dukungannya.

Analisis data Nielsen menyebut, siaran langsung debat kedua ditayangkan pada waktu yang sama dengan acara televisi NBC 'Sunday Night Football' yang populer di AS, yang ditonton 15 juta warga AS. NBC sendiri tidak ikut menayangkan debat kedua.

Baca juga: Trump Ancam Serang Bill Clinton Jika Ada Rekaman Video Lain Dibocorkan

Dituturkan profesor komunikasi Annenberg School pada University of Southern California, Tom Hollihan, kemungkinan pemirsa televisi AS teralihkan oleh pertandingan Liga Futbol Nasional (NFL) dan juga pertandingan Liga Utama Bisbol. Namun, lanjutnya, banyak warga AS yang sudah menentukan pilihannya untuk pilpres November mendatang.

"Kita mendekati pertengahan Oktober, sejarah menunjukkan bahwa orang-orang biasanya sudah mengambil keputusan. Mereka mengunci sudut pandang mereka dan mengurangi masuknya informasi baru," sebut Hollihan.

Selain itu, kehebohan soal komentar cabul Trump dan serangannya terhadap suami Hillary, Bill Clinton, mungkin juga membuat sejumlah penonton televisi berhenti menonton debat di tengah jalan. Baik Trump maupun Hillary memang saling serang dengan sengit dalam debat kedua.

"Sementara di masa lalu, keluarga-keluarga AS berkomitmen untuk menonton debat capres, saya pikir, banyak orang kali ini mengatakan, 'Mengapa saya harus melakukan itu (menonton)? Mengapa saya harus menjawab pertanyaan anak-anak saya soal topik-topik ini?'" sebut Hollihan.



(nvc/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads