Selisih tinggi itu muncul dalam polling terbaru NBC News/Wall Street Journal yang digelar Sabtu (8/10) dan Minggu (9/10) waktu setempat, sebelum debat capres kedua digelar di Washington University, St Louis, Missouri.
Seperti dilansir NBC News, Selasa (11/10/2016), polling NBC News/Wall Street Journal itu menunjukkan Hillary, capres Partai Demokrat, meraup 46 persen suara di kalangan calon pemilih, dibandingkan Trump, capres Partai Republik dengan 35 persen suara. Selisih keduanya mencapai 11 persen suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polling ini digelar dengan opsi empat kandidat, yakni dua capres partai utama dengan dua kandidat alternatif. Kandidat alternatif dari Partai Libertarian Gary Johnson mendapat dukungan 9 persen suara, sedangkan kandidat alternatif dari Partai Hijau Jill Stein mendapat dukungan 2 persen suara.
Sementara itu, untuk pertarungan head-to-head, Hillary mengungguli Trump dengan selisih lebih besar, yakni 14 persen suara. Perolehan 52 persen suara untuk Hillary sedangkan 38 persen untuk Trump.
Di kalangan pemilih terdaftar di AS, Hillary juga masih mengungguli Trump dengan selisih 13 persen. NBC News menyebut selisih dua digit itu merupakan selisih terbesar di antara kedua capres dalam serangkaian polling yang digelar sejak September lalu.
Baca juga: Ketua DPR AS Beri Sinyal Dukung Hillary, Trump Sindir Lewat Twitter
Dirilisnya video rekaman tahun 2005 yang menunjukkan Trump membanggakan dirinya yang bisa mencium dan menyentuh tubuh wanita secara paksa, memiliki dampak cukup besar di kalangan pemilih AS. Namun di kalangan Republikan, hanya kurang dari seperempat persen yang menyebut komentar cabul itu seharusnya menjadi dasar pencabutan dukungan untuk Trump dan meminta Trump mundur pencapresan.
Total 52 persen responden polling NBC News/Wall Street Journal menyatakan rekaman video Trump itu menjadi isu besar dalam kampanye, sedangkan 42 persen lainnya menyebut rekaman itu tidak perlu dibesar-besarkan.
Polling itu juga menunjukkan 31 persen pemilih menyebut komentar cabul Trump soal wanita sebagai 'perkataan tidak pantas, tapi biasa di kalangan pria' dan 41 persen pemilih lainnya menyebut komentar Trump itu 'sungguh tidak bisa diterima'.
Baca juga: Polling CNN: Hillary Kembali Kalahkan Trump dalam Debat Capres Kedua
Polling dilakukan terhadap 500 pemilih terdaftar pada 8-9 Oktober lalu, dengan margin of error 4,4 persen untuk responden pemilih terdaftar dan 4,6 persen untuk calon pemilih. NBC News belum merilis polling terbaru lainnya usai debat capres kedua digelar.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini