Saat tampil dalam acara televisi CNN 'New Day' seperti dilansir CNN, Jumat (7/10/2016), Pence ditanya mengapa dirinya tidak lagi bersuara keras melawan seruan Trump melarang warga muslim masuk ke AS. Jauh sebelum ditunjuk menjadi cawapres Trump, Pence mengecam keras larangan itu.
"Ya, karena itu tidak lagi menjadi posisi Donald Trump sekarang," tegas Pence yang kini menjabat Gubernur Indiana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Desember tahun lalu, Trump melontarkan seruan paling provokatif itu setelah terjadi penembakan massal di San Bernardino, California oleh pasangan suami-istri muslim. Seruan itu memicu kritikan dan kecaman dunia internasional.
"Penutupan total dan menyeluruh bagi warga muslim untuk masuk Amerika Serikat," sebut Trump saat itu.
Para pengamat menyebut seruan Trump itu sarat diskriminasi dan berpotensi melanggar Konstitusi AS yang menjamin kebebasan beragama. Pence sendiri sebelumnya menyebut seruan Trump melarang muslim masuk ke AS itu sebagai seruan yang ofensif dan inkonstitusional.
Baca juga: Trump Minta Masukan Pendukungnya untuk Debat Capres 9 Oktober Mendatang
Dalam beberapa bulan terakhir, Trump menyatakan akan menghentikan sementara alur migrasi dari negara-negara yang menjadi lokasi berkembangnya militan aktif. Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut apakah hal ini mengarah pada pengecilan atau perluasan posisi kebijakan sebelumnya.
Secara terpisah, dalam wawancara dengan acara televisi MSNBC 'Morning Joe', Pence kembali ditanya tentang arah kebijakan Trump soal imigran dan larangan muslim ke AS. Pence menegaskan bahwa jelas Trump akan melarang imigran dari 'negara-negara yang berkompromi dengan terorisme'.
Saat ditanya lagi apakah kebijakan itu juga mengarah pada larangan muslim masuk ke AS, Pence menjawab: "Tentu tidak."
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini