Hillary dan Trump Saling Serang dalam Debat Capres AS Pertama

Hillary dan Trump Saling Serang dalam Debat Capres AS Pertama

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 27 Sep 2016 09:57 WIB
Foto: REUTERS/Mike Segar
New York - Debat calon presiden Amerika Serikat (AS) digelar untuk pertama kali di New York. Kedua capres, Hillary Clinton dan Donald Trump berdebat sengit soal isu ekonomi dan kebijakan luar negeri, serta saling menginterupsi berulang kali.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Selasa (27/9/2016), debat capres pertama ini digelar di Hofstra University, Hempstead, Long Island, New York pada Senin (26/9) malam sekitar pukul 21.00 waktu setempat. Kampus Hofstra pernah menjadi lokasi debat capres tahun 2008 dan 2012 lalu.

Dengan durasi 90 menit, debat terbagi dalam enam segmen yang masing-masing berdurasi 15 menit tanpa ada pemotongan iklan. Debat dipimpin oleh moderator Lester Holt (57) yang merupakan penyiar acara berita malam NBC, acara yang paling banyak dilihat di AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Jelang Debat Capres AS, Hillary dan Trump Sama Kuat dalam Polling

Kedua capres berdiri di panggung, masing-masing di belakang mimbar. Moderator duduk di hadapan keduanya. Pertanyaan difokuskan pada tiga tema besar, yakni 'America's Direction', 'Achieving Prosperity' dan 'Securing America'.

Moderator membuka masing-masing segmen dengan satu pertanyaan. Masing-masing capres memiliki waktu 2 menit untuk menanggapi, dengan aturan masing-masing diperbolehkan menanggapi respons rivalnya. Jika masih ada sisa waktu, moderator akan menggunakannya untuk menanyakan pertanyaan lanjutan. Setiap tema besar akan didiskusikan selama 30 menit.

Setelah saling menyapa dan berjabat tangan serta melempar senyum, Hillary dan Trump langsung melontarkan serangan verbal. Hillary menyebut visi kebijakan pajak Trump hanya akan menguntungkan orang kaya, sedangkan Trump menuding mantan Menteri Luar Negeri AS itu terlalu banyak bicara, tanpa bertindak.

REUTERS/Joe Raedle/PoolREUTERS/Joe Raedle/Pool

Keduanya saling menuding rivalnya berbohong dan mendorong penonton debat untuk memeriksa faktanya di internet. Hillary memanggil Trump dengan nama depannya 'Donald', sedangkan Trump memanggil Hillary sebagai 'Secretary Clinton'.

"Saya merasa saya akan disalahkan untuk semuanya," ucap Hillary dalam salah satu pernyataannya di tengah debat.

"Mengapa tidak?" jawab Trump kepada Hillary.

Baca juga: Tim Kampanye Trump Bantah 'Selingkuhan' Bill Clinton Diundang dalam Debat

Hillary mengkritik Trump karena belum juga merilis laporan pajaknya. Hillary menekannya bahwa laporan pengembalian pajak Trump yang hanya tercatat beberapa tahun saja, menunjukkan tidak hanya harta kekayaan Trump, tapi juga bahwa dia tidak membayar pajak pendapatan federal.

"Itu membuat saya cerdas. Saya punya pendapatan sangat besar," jawab Trump.

Serangan Hillary berlanjut, dengan mengklaim dirinya banyak bertemu orang-orang yang merasa dicurangi oleh Trump dalam kesepakatan bisnis dan menyebut Trump tidak membayar klien-kliennya sesuai kontrak. Trump menegaskan, insiden semacam itu hanya terjadi jika kesepakatan bisnis tidak memiliki hasil memuaskan.

Setelah membahas soal isu ekonomi dan kebijakan perdagangan, debat beralih ke isu perang melawan kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Trump menuding Hillary membeberkan informasi kepada musuh dengan mengungkap rencananya melawan ISIS.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads