Dikritik Uni Eropa, Presiden Filipina Duterte Beri Jari Tengah

Dikritik Uni Eropa, Presiden Filipina Duterte Beri Jari Tengah

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 21 Sep 2016 16:36 WIB
Rodrigo Duterte (REUTERS/Lean Daval Jr)
Manila - Presiden Filipina Rodrigo Duterte melontarkan sumpah serapah terbarunya kepada otoritas Uni Eropa. Hal ini setelah Uni Eropa mengkritik soal praktik pembunuhan di luar hukum yang marak terjadi di Filipina.

Seperti dilansir AFP, Rabu (21/9/2016), Duterte mempertegas reaksi kerasnya dengan simbol kasar -- mengangkat jari tengah -- setelah Parlemen Eropa mengecam gelombang pembunuhan dan eksekusi mati di luar hukum di Filipina.

"Saya katakan kepada mereka, persetan kalian. Anda melakukannya sebagai penebusan dosa-dosa kalian," ucap Duterte di hadapan pejabat lokal di Davao, pada Selasa (20/9) malam, yang ditayangkan oleh televisi setempat, ABS-CBN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Duterte Minta Tambahan Waktu 6 Bulan Selesaikan Perang Melawan Narkoba

Presiden kontroversial berusia 71 tahun ini selalu bereaksi keras terhadap kritikan asing yang diarahkan terhadapnya, terutama kebijakannya memerangi kriminal dan narkoba. Beberapa waktu lalu, Duterte menyebut Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama sebagai 'anak pelacur' dan mengutuk PBB.

Sejak Duterte menjabat pada 30 Juni lalu, sedikitnya 3 ribu orang tewas dalam operasi melawan kriminal dan narkoba. Sepertiga dari jumlah itu tewas ditembak polisi dan sisanya dibunuh oleh 'penyerang' tak dikenal. Duterte, pada Minggu (18/9), meminta tambahan waktu 6 bulan untuk menyelesaikan persoalan narkoba yang menurutnya lebih buruk dari yang dibayangkan.

Pekan lalu, parlemen Uni Eropa menyatakan kekhawatiran atas praktik pembunuhan di luar hukum di Filipina. "Angka yang luar biasa tinggi dalam operasi polisi ... dalam konteks meningkatnya kampanye antinarkoba dan antikriminal," sebut parlemen Uni Eropa.

"Duterte harus mengakhiri gelombang pembunuhan dan eksekusi di luar hukum ... dan meluncurkan penyelidikan segera terhadapnya," demikian bunyi resolusi yang disepakati parlemen Uni Eropa.

Baca juga: Putri Mendiang Baron Inggris Ditembak Mati di Manila

Dalam komentarnya, Duterte menyebut anggota parlemen Uni Eropa sebagai orang-orang munafik, yang nenek moyangnya pada era kolonialisme membunuh ribuan orang. "Mereka mengambil posisi lebih tinggi untuk mengurangi rasa bersalah mereka. Tapi siapa yang saya bunuh? Anggap saja benar, 1.700 orang, siapa mereka itu? Pelaku kriminal. Kalian menyebutnya genosida," ujarnya.

"Sekarang, Uni Eropa memiliki nyali untuk mengecam saya. Jadi saya ulangi. Persetan kalian," ucap Duterte, sambil mengangkat jari tengah.

Rodrigo Duterte mengangkat jari tengah untuk Uni Eropa (Al Jazeera)Rodrigo Duterte mengangkat jari tengah untuk Uni Eropa (Al Jazeera)


(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads