Jenazah Maria Aurora Moynihan ditemukan di jalan pada tanggal 10 September. Di dekatnya ada kertas kardus dengan tulisan "pengedar obat bius ke selebriti, Anda yang berikut."
Pemerintahan pimpinan Presiden Rodrigo Duterte menempuh kebijakan tegas dengan menembak mati para pengedar narkotika tanpa proses hukum, walau dikritik dunia internasional.
- Presiden Duterte kecam Presiden Obama terkait HAM
- Presiden Duterte dituduh PBB melanggar hukum internasional
- Rencana tes narkoba untuk calon mahasiswa Filipina
Maria, yang berusia 45 tahun, sedang dalam status bebas dengan jaminan setelah ditangkap dalam operasi penggrebekan narkotika tahun 2013 lalu.
Ayahnya, mendiang Baron Anthony Moynihan, dikenal memiliki kaitan dengan peredaran narkotika dan prostitusi di Filipina.
Maria Moynihan juga merupakan saudara dari selebriti Filipina, Maritoni Fernandez, yang meminta agar media dan khayalak menghargai privasi keluarga.
Ibu mereka -yang pernah mengelola panti pijat- bertemu dengan Baron Moynihan, yang melarikan diri ke Filipina setelah serangkaian tuduhan penipuan di Inggris.
- Diduga terkait narkoba, para pejabat Filipina serahkan diri
- Perang narkoba di Filipina: Perempuan yang membunuh para pengedar
- Perang narkoba di Filipina, lebih dari 1.900 orang tewas
Baron merupakan gelar yang paling rendah di keluarga kerajaan Inggris, yang diperoleh karena keturunan maupun diberikan oleh pihak kerajaan.
Para saksi mata mengatakan terdengar serangkaian tembakan dan melihat sebuah kendaraan bermotor meninggalkan tempat kejadian. Penyelidikan polisi masih berlangsung.
Sejauh ini sekitar 3.000 tersangka pengedar obat bius tewas ditembak oleh aparat keamanan maupun kelompok sipil bersenjata, sejak Presiden Duterte berkuasa.
(nwk/nwk)