Tersangka Bom New York Beberapa Kali Pergi ke Afghanistan dan Pakistan

Tersangka Bom New York Beberapa Kali Pergi ke Afghanistan dan Pakistan

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 20 Sep 2016 09:56 WIB
Ahmad Khan Rahami (Courtesy New Jersey State Police/Handout via REUTERS)
New York - Tersangka ledakan bom panci presto di New York, Amerika Serikat (AS), Ahmad Khan Rahami, pernah beberapa kali pergi ke Afghanisan dan Pakistan dalam beberapa tahun terakhir. Rahami mulai mengalami perubahan usai kunjungannya ke dua negara tersebut.

Disampaikan pejabat penegak hukum AS yang telah memeriksa catatan imigrasi dan perjalanan Rahami, seperti dilansir CNN, Selasa (20/9/2016), bahwa warga AS keturunan Afghanistan ini menghabiskan beberapa minggu di Kandahar, Afghanistan dan Quetta, Pakistan pada tahun 2001. Dua tahun kemudian, tepatnya pada April 2013, Rahami pergi ke Pakistan dan tinggal di sana hingga Maret 2014 sebelum dia kembali ke AS.

Ahmad Khan Rahami saat terekam CCTV (Courtesy New Jersey State Police/Handout via REUTERS)Ahmad Khan Rahami saat terekam CCTV (Courtesy New Jersey State Police/Handout via REUTERS)

Dituturkan pejabat penegak hukum AS itu, bahwa para penyidik tengah menyelidiki apakah Rahami diradikalisasi saat berada di luar negeri sebelum kembali ke AS tahun 2014. Sebabnya, otoritas AS tidak menemukan indikasi Rahami masuk radar intelijen sebelum ledakan di New York dan New Jersey terjadi, pada Sabtu (17/9) waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rahami dan keluarganya berasal dari Afghanistan. Dia pertama kali tiba di AS pada Januari 1995 saat masih anak-anak, beberapa tahun usai ayahnya mencari suaka di AS. Rahami yang lahir pada 23 Januari 1988 ini, mendapat paspor AS pertamanya pada tahun 2003 dan kemudian mendapat paspor pengganti tahun 2007 usai paspor pertamanya hilang. Tahun 2011, Rahami resmi menjadi warga naturalisasi AS.

Baca juga: Tersangka Ledakan di New York Tertangkap

Saat berada di Quetta, Pakistan pada Juli 2011, Rahami diketahui menikahi seorang wanita Pakistan. Pada tahun yang sama, Rahami kembali ke AS dan harus menjalani pemeriksaan tambahan karena dia mengunjungi wilayah yang menjadi markas kuat Taliban di Pakistan. Pada saat itu, Rahami menuturkan kepada pejabat imigrasi bahwa dirinya mengunjungi keluarga dan menghadiri pernikahan pamannya serta memperbarui visa Pakistan.

Kemudian pada April 2013, Rahami kembali mengunjungi Pakistan dan tinggal di sana hingga Maret 2014. Dua pejabat menegak hukum AS mengkonfirmasi kepada CNN, bahwa Rahami pergi ke Pakistan selama sekitar 1 tahun.

Ahmad Khan Rahami (Courtesy New Jersey State Police/Handout via REUTERS)Ahmad Khan Rahami (Courtesy New Jersey State Police/Handout via REUTERS)

Selama tinggal di Pakistan, sebut pejabat AS, Rahami sempat mengunjungi Afghanistan dengan mobil. Saat dia kembali ke AS lagi, Rahami telah menjalani pemeriksaan tambahan dan mengaku mengunjungi istri, paman dan bibinya di sana.

Dituturkan pejabat AS, bahwa setiap kali Rahami menjalani pemeriksaan tambahan, jawabannya selalu bisa menghapuskan kecurigaan otoritas imigrasi AS.

Rahami juga menuturkan niatnya membawa sang istri yang warga Pakistan ke AS. Rahami sempat mengisi formulir pada tahun 2011 dan permohonannya diloloskan pada tahun 2012. Namun tidak diketahui pasti apakah istri Rahami benar-benar dibawa ke AS.

Rahami Berubah Usai Mengunjungi Afghanistan

Teman masa kecil Rahami, Flee Jones, menuturkan kepada Reuters bahwa Rahami mengalami perubahan usai pergi ke Afghanistan. Menurutnya, Rahami mulai menumbuhkan jenggot dan mengenakan pakaian tradisional khas muslim. Jones juga menyebut, Rahami menjadi lebih serius dan pendiam.

"Dia (Rahami) menjadi lebih religius. Saya tidak pernah mengenalnya sebagai orang yang mampu melakukan hal seperti ini," tutur Jones, yang terakhir kali bertemu Rahami sekitar 2 tahun lalu.

Saat masih remaja, sebut Jones, Rahami tergolong gaul dan biasa bermain basket bersama. Mantan teman sekolah Rahami, Hakeen Ezzouhairy, menyebut sosoknya semasa sekolah sebagai remaja yang lucu dan baik.

Baca juga: Pesan Obama Atas Ledakan di New York : Jangan Menyerah dalam Ketakutan

Halaman 2 dari 2
(nvc/tor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads