"Kalau menurut saya, enggak pantas. Memang kita enggak ada lagi yang pantas? Berapa juta rakyat Indonesia? Saya merasa malu sebagai bangsa yang punya begitu banyak orang, tiba tiba kita dibikin heboh dengan menteri yang setelah 20 hari dilantik kemudian diberhentikan hanya karena keteledoran CV," kata Dwi Ria di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Menurutnya, cara Jokowi memilih menteri saat reshuffle kali ini berbeda dengan ketika pertama kali yang hingga melibatkan KPK. Dwi Ria, yang merupakan kader parpol pengusung Jokowi, menegaskan sikapnya ini karena peduli ke Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menkum HAM Yasonna Laoly yang merupakan kader PDIP juga disorot Dwi Ria. Menurutnya, keputusan peneguhan Arcandra sebagai WNI diambil terburu-buru.
"Kaji ulang (keputusannya). Saya hormat sama Pak Laoly, kader PDIP. Persoalan yang kita seolah jadi bersebrangan, bukan itu. Tapi tolong jangan juga kita terlalu instan mengambil keputusan untuk jadi pemadam kebakaran. Cermati dulu dampaknya," papar Dwi Ria. (imk/tor)











































