Perdana Menteri Italia Matteo Renzi dan Presiden Sergio Mattarell akan menghadiri upacara pemakaman kenegaraan korban gempa yang akan digelar di kota Ascoli-Piceno. Sebuah gedung olahraga setempat telah diubah menjadi kapel, tempat para kerabat keluarga korban akan datang untuk berdoa di depan puluhan peti mati korban gempa.
Namun sejumlah keluarga memilih untuk tidak hadir di seremonial tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pemakaman pertama telah digelar pada Jumat, 26 Agustus di Pomezia, sebelah selatan Roma, yang merupakan tempat kediaman enam korban gempa, termasuk seorang bocah laki-laki berumur 8 tahun.
Sejauh ini, sudah 281 orang yang dipastikan tewas akibat gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter (SR) yang melanda pada Rabu, 24 Agustus tersebut.
Di kota kecil Amatrice yang rusak parah diguncang gempa, banyak warga yang belum ditemukan namun tidak diketahui pasti jumlahnya. Upaya pencarian pun terus dilakukan dengan anjing-anjing pelacak dan para petugas penyelamat terus menyisir dan menggali puing-puing.
"Kami akan terus mencari dan menggali sampai kami yakin bahwa tak ada lagi yang tertinggal," tutur Luigi D'Angelo, petugas Departemen Perlindungan Sipil yang bekerja di kota Amatrice. Di kota itu sendiri, jumlah korban jiwa mencapai 221 orang.
Departemen Perlidungan Sipil di Roma menyatakan, sebanyak 388 orang dirawat di rumah sakit akibat luka-luka mereka, dan 40 orang di antaranya dalam kondisi kritis. Diperkirakan sekitar 2.500 orang kehilangan tempat tinggal akibat gempa paling dahsyat di Italia sejak tahun 2009 itu.
(ita/ita)