Sekjen PD Hinca Panjaitan, mengatakan bahwa Pilkada DKI adalah Pilkada yang sangat penting dan hebat, sehingga PD sangat berhati-hati dalam menentukan calon yang akan mereka usung. Saat ini PD masih berkonsentrasi untuk mengusung calon kepala daerah di provinsi lainnya.
"Pilkada DKI itu di kloter selanjutnya, karena penting dan hebat. Maka kita buat di detik-detik terakhir saja. Kalau saya pelatih sepak bola, semakin banyak pemain semakin bagus pilihannya. Makanya sekarang ini kita masih bekerja," kata Hinca di kantor DPP PD, Jl Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (19/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana koalisi dengan parpol lain juga masih terus dijajaki. Termasuk dengan PDIP yang juga ikut dalam koalisi kekeluargaan. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat PD tidak bisa memajukan calonnya sendiri pada Pilgub DKI mendatang.
"Karena kursi kami tidak cukup, jadi koalisi itu sebuah keniscayaan. Itu pasti kami lakukan, enggak mungkin kami sendiri. Kami siap berkoalisi dan kami sangat siap berkompetisi. Sekarang kami sedang bekerja mencari nama terbaik untuk diusung," ujar Hinca.
Terkait nama Ahok, Hinca memastikan nama calon petahana tersebut tidak masuk dalam 8 nama yang disiapkan oleh PD dan tidak akan mengusung nama tersebut. Nama Tri Rismaharini dan Komjen Budi Waseso (Buwas) juga tidak masuk dalam daftar. Namun khusus nama Buwas, walaupun tidak masuk dalam daftar, tapi komunikasi terus dijalin dengan Kepala BNN itu.
"Tidak ada (nama Ahok). Risma juga tidak ada. Kalau dilihat dari posisi untuk mengajukan nama-nama tadi, apabila 8 nama tidak mendapat responw yang pas, kami harus mencari jalan keluar lain, kan tidak boleh buntu. Karena itu kami masih menawarkan yang 8 itu, sambil mencari kemungkinan lain," ujar Hinca.
"Tidak ada nama Pak Buwas tapi kami berkomunikasi dengan dia," tutupnya. (hri/hri)