"Wanita yang tewas dibunuh merupakan warga negara Amerika," terang Asisten Komisioner Kepolisian Metropolitan London, Mark Rowley, kepada wartawan seperti dilansir Reuters, Kamis (4/8/2016).
Namun Rowley tidak menyebut lebih lanjut identitas korban tewas. Sedangkan dari lima korban luka, yang terdiri atas dua wanita dan tiga pria, Rowley menyebut sebagian besar merupakan warga negara asing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga korban luka di antaranya sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, sementara dua korban luka lainnya masih menjalani perawatan medis. Korban luka yang masih dirawat dilaporkan mengalami luka-luka yang tidak membahayakan nyawa mereka.
"Para korban luka merupakan warga negara Australia, warga negara Amerika, warga negara Israel dan warga Inggris," imbuh Rowley.
Insiden penikaman yang terjadi di Russell Square, pada Rabu (3/8) malam ini, didalangi oleh seorang pemuda berusia 19 tahun yang bersenjatakan pisau. Pelaku ditangkap polisi, tak lama setelah kejadian.
Baca juga: Penikaman Tewaskan 1 Orang, Wali Kota London Minta Warga Tetap Waspada
Pelaku dilumpuhkan dengan senjata kejut listrik atau taser gun oleh polisi, sehingga sempat dibawa ke rumah sakit untuk menjalani perawatan medis. Namun kini pelaku telah dibawa keluar dari rumah sakit dan berada dalam penahanan di markas kepolisian London bagian selatan.
Polisi menyebut masalah kesehatan mental menjadi faktor penting dalam kasus ini, meskipun motif terorisme juga belum dikesampingkan.
(nvc/nwk)