Unit antiterorisme pada Kepolisian Metropolitan London atau Scotland Yard ikut menyelidiki inisiden ini karena ada dugaan motif terorisme. Namun kepolisian London juga menyebut masalah kesehatan mental sebagai faktor penting dalam kasus ini.
"Indikasi awal menunjukkan kesehatan mental menjadi faktor signifikan dalam kasus ini dan juga menjadi fokus utama penyelidikan," sebut Asisten Komisioner Kepolisian Metropolitan, Mark Rowley, seperti dilansir media Inggris, The Guardian, Kamis (4/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pelaku ditangkap selang beberapa menit setelah beraksi pada Rabu (3/8) malam. Identitas pelaku tidak dirilis ke publik, hanya disebut usianya masih 19 tahun dan kini ditahan di rumah sakit setempat. Pelaku dilumpuhkan dengan senjata kejut listrik atau taser gun oleh polisi.
Motif penikaman ini masih misterius. Kepolisian setempat menyelidiki seluruh dugaan motif yang muncul dalam insiden yang menewaskan seorang wanita berusia 60 tahun dan melukai lima orang lainnya ini.
![]() |
"Tapi tentu, pada tahap ini, kami tetap membuka pikiran soal motif pelaku dan dugaan terorisme sebagai motif masih tetap menjadi fokus penyelidikan," imbuh Rowley yang juga polisi antiterorisme paling senior di Inggris saat memberikan keterangan pers pada Kamis (4/8) dini hari waktu London.
"Saat ini, komando unit pembunuhan Kepolisian Metropolitan menyelidiki insiden ini, tapi juga didukung oleh unit antiterorisme kami," terangnya.
Baca juga: Penikaman Tewaskan 1 Orang di London, Polisi Selidiki Motif Terorisme
Rowley juga mengumumkan adanya peningkatan jumlah personel kepolisian di jalanan London, mulai Kamis (4/8) pagi. Peningkatan ini demi menjamin keselamatan warga London dan sekitarnya.
"Sebagai langkah pencegahan, warga London akan terbangun di pagi hari dan menyadari kehadiran lebih banyak polisi di jalanan, termasuk polisi bersenjata," tuturnya.
![]() |
(nvc/nwk)