Memasuki hari ketiga kunjungannya ke Polandia dalam rangka pertemuan internasional kaum muda Katolik, Paus Fransiskus meluangkan beberapa menit untuk berbicara dan bertukar cinderamata dengan 12 korban selamat kamp Auschwitz, termasuk seorang wanita berusia 101 tahun.
Salah satu korban selamat, seperti dilansir Reuters, Jumat (29/7/2016), menunjukkan foto dirinya saat dikelilingi tahanan Nazi lainnya di atas ranjang kecil. Pria ini meminta Paus menandatangani foto itu. Paus pun mencium satu persatu para korban selamat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Paus asal Argentina yang berusia 79 tahun itu sama sekali tidak memberikan pernyataan ketika dirinya mengunjungi koridor sempit dan gelap di salah satu sudut kamp, tepatnya Blok 11 kamp Auschwitz. Lokasi itu menjadi 'rumah' bagi para tahanan yang menjalani hukuman khusus saat itu. Sebelum melakukan perjalanan ke Polandia, Paus Fransiskus memutuskan bahwa berdoa dalam kesunyian merupakan cara terbaik untuk menghormati para korban tewas.
Dengan didampingi beberapa ajudannya dan diterangi lampu seadanya, Paus mengunjungi sel bawah tanah yang menjadi lokasi biarawan Franciscan bernama Maksymilian Kolbe dibunuh. Kolbe mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan seorang pria Polandia yang dihukum mati kelaparan.
![]() |
Dalam buku kenangan Auschwitz, Paus Fransiskus menuliskan doanya dalam bahasa Spanyol: "Tuhan, ampuni umat-Mu. Tuhan, beri pengampunan atas besarnya kekejaman ini."
Pasukan pendudukan Jerman mendirikan kamp Auschwitz-Birkenau saat Perang Dunia II di Oswiecim, sebuah kota berjarak 70 kilometer dari Krakow, kota terbesar kedua di Polandia. Antara tahun 1940-1945, Auschwitz dikembangkan menjadi kompleks luas berisi barak, ruang kerja, bilik gas dan krematorium.
![]() |
Pada 29 Juli 1941, sebagai balasan atas kaburnya satu tahanan, direktur kamp tersebut memilih 10 tahanan lainnya dan menjatuhkan vonis mati kelaparan kepada mereka. Saat pemilihan selesai dilakukan, biarawan Kolbe mengajukan diri untuk menggantikan salah satu tahanan bernama Franciszek Gajowniczek.
Kolbe akhirnya tewas disuntik mati, namun pria yang diselamatkannya berhasil lolos dari perang. Pada tahun 1982, Kolbe ditasbihkan sebagai Santo oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II, yang berasal dari Polandia.
![]() |
Pada Jumat (29/7), saat peringatan 75 tahun pengorbanan Kolbe, Paus Fransiskus juga mengunjungi kamp Birkenau, bagian dari kamp kematian Nazi yang menjadi lokasi pembunuhan paling banyak di dalam bilik gas beracun. Dengan khidmat, Paus berjalan melewati menara pengawas, pagar kawat berduri dan puing krematorium yang diledakkan Nazi sebelum kamp itu dibebaskan Pasukan Merah Soviet pada 27 Januari 1945.
Paus juga mengunjungi rel tunggal yang dikenal menjadi jalur gerbong ternak, yang saat itu digunakan membawa ratusan ribu tahanan Nazi.
Baca juga: Paus Fransiskus: Dunia dalam Perang, Bukan Agama Penyebabnya
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini