Namun kondisi Heriyanto sendiri juga cukup kritis. Bapak 2 anak itu juga mengalami luka bacok di bagian lehernya. Keduanya langsung dilarikan ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo. Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan 2 buah celurit yang diduga digunakan keduanya saat terlibat duel.
"Keterangan sementara, keduanya memang sudah lama terlibat ketegangan. Heriyanto ini kabarnya agak temperamental. Dia selalu tidak terima saat diberi tahu orang tuanya. Termasuk saat dilarang memukul istrinya, yang tak lain keponakan korban sendiri," kata Kasatreskrim Polres Situbondo, AKP I Gede Lila Buana Arta, Selasa (26/7/2016) dini hari.
Keterangan detikcom, sebelum terlibat duel keduanya sempat kembali terlibat cek-cok, pada Senin (25/7) sore. Perang mulut keduanya berhenti setelah kabarnya ada kerabat yang melerai. Namun, Heriyanto yang terlanjur emosi rupanya tetap tidak terima dan mulai mengincar ayah tirinya. Benar saja, selepas maghrib Bunarwi pergi ke sungai untuk buang air besar.
Nah, sepulang dari sungai itulah Heriyanto diduga sengaja mencegat Bunarwi di jalan setapak dekat area tegalan, di Dusun Bendusa Desa Jatisari Kecamatan Arjasa, hingga keduanya terlibat carok. Mayat Bunarwi tergeletak pada jarak sekitar 10 meter dari tempat Heriyanto ambruk. Keduanya sama-sama bersimbah darah. Warga sendiri baru tahu setelah istri Bunarwi dan istri Heriyanto sama-sama berteriak minta tolong.
"Saat kami datang, Heriyanto juga ambruk di tempat genangan darah. Mungkin di situ lokasi kejadiannya. Sedangkan mayat Pak Bunarwi jaraknya agak jauh. Tapi waktu ditemukan celurit pak Bunarwi masih ada di pinggangnya," tutur Kadar, kerabat korban saat di RSUD Situbondo.
Karena itu, sempat muncul dugaan Heriyanto sengaja melukai lehernya sendiri usai menghabisi nyawa ayah tirinya. Namun, polisi meragukan dugaan tersebut karena kondisi luka di leher Heriyanto juga cukup parah.
"Tapi kepastiannya masih kami selidiki. Termasuk motif pertengkaran hingga berujung penganiayaan yang menewaskan korban. Kami masih menunggu, karena saat ini pelaku sendiri belum bisa dimintai keterangan. Masih menjalani perawatan," tukas AKP I Gede Lila Buana Arta. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini