Presiden Prancis Sebut Penembakan di Munich sebagai Aksi Teroris

Presiden Prancis Sebut Penembakan di Munich sebagai Aksi Teroris

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 23 Jul 2016 12:39 WIB
Lokasi penembakan di Munich (Reuters)
Paris - Penembakan brutal di Munich, Jerman menuai kecaman keras. Presiden Prancis Francois Hollande dengan tegas menyebutnya sebagai serangan teroris menjijikkan.

Penembakan yang menewaskan 9 orang di mal Olympia, Munich terjadi selang sepekan usai aksi teror yang terjadi di Nice, Prancis. Sebuah truk besar menabrak kerumunan orang saat perayaan Bastille Day pada 14 Juli lalu dan menewaskan 84 orang.

"Serangan teroris yang melanda Munich dan menewaskan banyak orang merupakan aksi menjijikkan yang bertujuan menyebar ketakutan di Jerman, setelah negara Eropa lainnya," tegas Hollande dalam pernyataannya seperti dilansir Reuters, Sabtu (23/7/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Angela Merkel Gelar Rapat Keamanan Bahas Penembakan di Munich

"Jerman akan melawan, Jerman bisa mengandalkan persahabatan dan kerja sama dengan Prancis," imbuhnya.

Hollande menyatakan, dirinya akan berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel pada Sabtu (23/7) pagi waktu setempat, membahas penembakan ini.

Sementara itu, Kepolisian Munich menyatakan, masih terlalu dini untuk menyebut penembakan itu sebagai serangan teroris. Belum ada pihak maupun kelompok tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas penembakan itu.

Baca juga: Penembakan di Munich Tewaskan 9 Orang, Angela Merkel Didesak Mundur

Dalam keterangannya secara terpisah, beberapa pejabat intelijen AS yang enggan disebut namanya menyebut, laporan awal dari mitra intelijen Jerman mengindikasikan tidak ada keterkaitan langsung antara pelaku penembakan dengan militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) maupun militan lainnya.

Pelaku disebut sebagai pemuda berusia 18 tahun yang berkewarganegaraan ganda Jerman-Iran. Pelaku diyakini beraksi sendirian dan tewas bunuh diri, usai menewaskan 9 orang lainnya dalam penembakan yang terjadi pada Jumat (22/7) malam waktu setempat.

(nvc/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads