Dilaporkan surat kabar lokal berbahasa Arab, al-Riyadh, yang mengutip sumber yang memahami kasus ini, seperti dilansir Reuters, Selasa (12/7/2016), bahwa penyidik dan jaksa telah menyelesaikan investigasi selama 8 bulan terhadap kasus yang terjadi September 2015 lalu. Investigasi dilakukan secara rahasia dan melibatkan interogasi sejumlah tersangka.
"Pengadilan tengah dalam proses menentukan (jadwal) waktu sidang perdana dalam beberapa hari setelah hakim mempelajari kasusnya," terang al-Riyadh dalam artikelnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan juga bahwa di antara tersangka yang akan diadili, terdapat sejumlah arsitek dan dua pejabat yang bekerja untuk dua badan pemerintah di Makkah. Namun sayangnya tidak dijelaskan lebih lanjut soal dakwaan yang dijeratkan maupun jumlah tersangka yang akan disidangkan.
Tragedi crane di Masjidil Haram itu mempermalukan keluarga Kerajaan Saudi, yang berperan sebagai pelindung masjid tersuci umat Islam itu. Tragedi itu terjadi di tengah proyek perluasan kompleks Masjidil Haram dan selang dua minggu sebelum ibadah haji tahun itu dimulai.
Beberapa saat usai insiden terjadi, otoritas Saudi langsung menjatuhkan sanksi pada perusahaan konstruksi ternama Saudi Binladin Group, yang juga kontraktor utama proyek perluasan Masjidil Haram.
Baca juga: Santunan Jemaah Haji Korban Crane Jatuh Terhambat karena Verifikasi Korban
Perusahaan konstruksi milik keluarga mendiang Osama bin Laden itu dilarang mencari kontrak baru dan beberapa pejabat eksekutifnya dikenai larangan bepergian. Namun sanksi itu sudah dicabut kemudian.
Saudi Binladin Group yang didirikan sejak 80 tahun lalu, tergolong sebagai salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Saudi. Perusahaan itu menjadi kontraktor favorit otoritas Saudi untuk proyek penting maupun sensitif, termasuk proyek keamanan dan pertahanan.
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini