Turkish Airlines Hentikan Penerbangan dari Istanbul, Kembalikan Uang Tiket

Turkish Airlines Hentikan Penerbangan dari Istanbul, Kembalikan Uang Tiket

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 29 Jun 2016 15:49 WIB
Pesawat Turkish Airlines parkir di bandara Ataturk (REUTERS/Murad Sezer)
Istanbul - Maskapai nasional Turki, Turkish Airlines menghentikan aktivitas penerbangannya usai teror bom melanda bandara Ataturk, Istanbul. Seluruh uang tiket untuk penerbangan dari dan ke bandara Ataturk dikembalikan utuh.

Serangan bersenjata dan tiga ledakan bom bunuh diri mengguncang terminal internasional bandara Ataturk pada Selasa (28/6) malam waktu setempat. Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (29/6/2016), maskapai Turkish Airlines menghentikan seluruh penerbangan hingga Rabu (29/6) pagi, pukul 08.00 waktu setempat.

Ditegaskan Turkish Airlines, setiap pemesanan maupun uang tiket untuk penerbangan dari dan ke bandara Ataturk, antara tanggal 28 Juni hingga 5 Juli mendatang, akan di-refund tanpa biaya tambahan. Proses refund akan dilayani hingga 31 Juli mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Cerita Saksi Mata Berhadapan Langsung dengan Pelaku Bom Bunuh Diri Istanbul

Dampak teror bom ini juga menimpa penerbangan dari Iran. Otoritas Penerbangan Sipil Iran menyatakan, seluruh penerbangan dari Iran menuju bandara Ataturk dihentikan sementara.

"Usai ledakan di bandara Ataturk semalam ... seluruh penerbangan dari Iran dihentikan hingga keamanan dan keselamatan mereka terjamin," ucap Direktur PR Otoritas Penerbangan Sipil Iran, Reza Jafarzadeh, seperti dikutip kantor berita Fars.

Jafarzadeh menambahkan, seluruh penerbangan mungkin akan kembali normal pada Rabu (29/6) sore.

Baca juga: Bersembunyi di Musala, Sue Savage Selamat dari Bom Bunuh Diri di Istanbul

Sedikitnya 36 orang tewas dan 147 orang lainnya luka-luka akibat teror bom di bandara Ataturk. Otoritas Turki menyebut ada tiga pelaku yang mendalangi serangan. Mereka menembaki orang-orang secara membabi-buta dan kemudian meledakkan diri.

Sejauh ini, belum ada kelompok maupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan teror itu. Namun dalam pernyataan resminya, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim menuding kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mendalangi serangan ini.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads