Dalam keterangannya melalui akun Twitter-nya, @steveoiraq, seperti dilansir news.com.au, Rabu (29/6/2016), Nabil menuturkan bagaimana beruntungnya dirinya bersama sang istri bisa selamat setelah tiga pengebom bunuh diri beraksi di bandara Ataturk, Istanbul. Tidak diketahui pasti untuk media mana Nabil bekerja.
Baca juga: Bersembunyi di Musala, Sue Savage Selamat dari Bom Bunuh Diri di Istanbul
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami baru saja meninggalkan bandara. Istri saya terluka saat serangan. Kami sempat berhadapan langsung dengan pelaku ketika dia memberondong tembakan #istanbul," tutur Nabil melalui Twiter-nya.
"Saya berlari ke belakang, membawa istri saya, menariknya ke salah satu toko, mendobrak masuk dan menunggu dalam kengerian, sementara pelaku melepas tembakan di luar toko. Kami nyaris tidak selamat. #istanbul," imbuhnya.
Baca juga: Bandara Ataturk Ditutup Setelah Teror, Singapore Airlines Putar Balik
Nabil menyebut dirinya menunggu di dalam salah satu toko di bandara selama kurang lebih 45 menit, dengan dilanda ketakutan dan kecemasan, karena penembakan dan serangan bom masih terjadi di bagian bandara yang lain.
"Kami transit (di Ataturk) dari bulan madu kami, malam ini, melalui #istanbul untuk kembali ke NYC (New York City). Ketika peluru mendekati kami, saya memeluk dan mencium istri saya," ucap Nabil, tanpa menyebut lebih lanjut di mana dirinya dan sang istri berbulan madu.
Baca juga: Tampang Teroris dan Senjata AK-47 yang Dipakainya di Bandara Istanbul
Seorang pejabat senior pemerintahan Turki yang enggan disebut namanya, sempat menyebut nyaris 50 orang tewas dalam aksi teror di terminal internasional bandara Ataturk dan menyebut adanya empat pelaku.
Namun dalam pernyataan resminya, Perdana Menteri Turki Binali Yildirim menyatakan korban tewas mencapai 36 orang dan ledakan bom bunuh diri didalangi oleh tiga pelaku. Yildirim juga menyebutkan bahwa Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terindikasi mendalangi serangan ini.
(nvc/ita)