Seperti dilansir metro.co.uk, Selasa (28/6/2016), kubu 'Leave' atau keluar dalam iklan kampanyenya mengklaim Inggris membayarkan dana 350 juta Poundsterling setiap minggu ke Uni Eropa. Mereka membujuk warga memilih 'Leave' saat referendum dan menjanjikan untuk mengalirkan dana itu ke Layanan Kesehatan Nasional (NHS), salah satu badan dalam Departemen Kesehatan Inggris.
"Kita mengirimkan dana 350 juta Poundsterling per minggu ke Uni Eropa," klaim kubu 'Leave' dalam iklan kampanyenya dalam bentuk poster dan juga yang dipasang di bus-bus yang berkeliaran di Inggris menjelang referendum beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Habis Brexit, Terbitlah 'Bregret' di Inggris
Terbukti iklan kampanye itu berhasil membujuk warga Inggris untuk memilih 'Leave'. Hasil referendum menyebut, ada 51,9 persen pemilih atau 17.410.742 orang memilih Inggris keluar Uni Eropa dan 48,1 persen pemilih atau 16.141.241 orang memilih tetap bergabung.
Saat tampil dalam acara televisi Good Morning Britain usai hasil referendum diumumkan, Ketua Partai Kemerdekaan Inggris (UKIP) Nigel Farage yang juga penggerak Brexit menyatakan tidak bisa menjamin 'janji' kampanye itu terwujud. Farage menyebut klaim itu sebagai kesalahan dan seharusnya tim kampanye 'Leave' tidak mengklaimnya.
"Itulah mengapa banyak orang telah memilih! Anda mengatakan itu setelah 17 juta orang memilih 'Leave' -- dan iklan itu merupakan bagian besar dari propaganda. Sekarang, Anda menyebutnya sebagai kesalahan?" tanya presenter Good Morning Britain, Susanna Reid.
"Itu bukan salah satu iklan dari saya. Saya tidak pernah menyampaikan klaim itu. Menurut saya, itu merupakan salah satu kesalahan yang dibuat tim kampanye 'Leave'," jawab Farage.
Baca juga: Inggris Bercerai dari Uni Eropa, Penggerak Brexit: Ini Hari Kemerdekaan
Jawaban Farage itu memicu kekecewaan dan kekesalan warga Inggris yang memilih 'Leave' saat referendum 23 Juni. "Saya secara pribadi memilih 'Leave' dengan meyakini kebohongan-kebohongan itu dan saya menyesalinya lebih dari apapun, jujur saya merasa suara saya telah dirampok," cetus Khembe Gibbons dari Suffolk, yang berprofesi sebagai petugas penyelamat.
Angka 350 juta Poundsterling itu disebut sebagai klaim menyesatkan oleh organisasi pemantau Otoritas Statistik Inggris. Menurut mereka, angka itu hanya merujuk pada kontribusi kotor tahunan Inggris sebesar 19 miliar Poundsterling, tanpa menghitung uang yang didapat Inggris dari Uni Eropa.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini