
Polisi membawa surat penangkapan untuk Phra Dhammajayo.
Polisi Thailand akhirnya menghentikan penggerebekan satu kuil berpengaruh untuk menangkap salah seorang biksunya yang dicari karena dakwaan korupsi.
Phra Dhammajayo dituduh melakukan pencucian uang dan menggelapkan dana dari Kuil Dhammakaya.
Namun ribuan jemaat kuil berkemah maupun duduk bersama di luar kompeks kuil yang luas sehingga mempersulit upaya polisi masuk ke dalam.
Beberapa biksu juga menutup jalan yang menuju kuil.
- Biksu di Thailand ditahan karena 'selundupkan harimau'
- Thailand bongkar komplotan pembocor ujian
- Lebih dari 100 harimau dipindahkan dari kuil di Thailand
Dammajayo dan pengikutnya membantah tuduhan itu dan menyebutnya bermotif politik.
Pria berusia 72 tahun tersebut selama beberapa bulan tinggal di dalam kuil di sebelah utara ibu kota Bangkok dengan alasan kesehatan yang buruk sehigga tidak bisa menghadiri panggilan penyidik.

Para biksu menutup jalan menuju kuil.
"Menangkap dia tidak beralasan. Dia tidak membunuh orang," kata seorang perempuan kepada kantor berita Reuters.
Dalam pernyataannya, kuil menghatakan Phra Dhammajayo sedang sakit parah dan hanya akan mengikuti proses hukum jika negara kembali ke demokrasi. Thailand dipimpin oleh rezim militer sejak kudeta tahun 2014 lalu.

Kuil Dhammakaya dianggap berbeda dengan kuil-kuil di Thailand pada umumnya.
Penggerebekan atas kuil ini merupakan 'pertengkaran' kedua antara pihak berewnang dengan umat Buddha di Thailand, setelah razia atas kuil yang memelihara harimau untuk mendapat pemasukan dari wisatawan.
Kuil yang dipimpin Phra Dhammajayo didirikan tahun 1970-an dan dianggap agak berbeda dengan kuil-kuil lain di Thailand yang biasanya terintegrasi dengan masyarakat setempat.
Selain bertendensi pada kultus karismatis, Kuil Dhammakaya yang berbentuk seperti 'piring terbang' menggelar meditasi massal yang diatur rapi dan mengharapkan kesetiaan penuh dari para jemaat.
(nwk/nwk)