"Republik Islamis Iran, dengan didasarkan pada prinsip kebijakan untuk mengecam terorisme dan dengan tegas akan menghadapi fenomena jahat ini secara serius, mengecam serangan teroris baru-baru ini di Orlando," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Hossein Jaberi Ansari, seperti dikutip kantor berita Iran, IRNA dan dilansir AFP, Selasa (14/6/2016).
Baca juga: Bawa Bunga Untuk Korban Penembakan Orlando, Pasangan Gay di Rusia Ditangkap
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penembakan brutal di kelab malam Pulse di Orlando pada Minggu (12/6) dini hari, menewaskan 49 orang dan melukai 53 orang lainnya. Pelaku penembakan yang diidentifikasi sebagai Omar Mateen tewas ditembak polisi usai beraksi.
Sebelum melakukan aksi brutalnya, Mateen yang berusia 29 tahun ini dilaporkan menghubungi layanan darurat 911 untuk menyatakan sumpah setia pada Islamic State of Syria and Iraq (ISIS). ISIS sendiri mengklaim bertanggung jawab atas aksi Mateen dan menyebutnya sebagai salah satu tentara kekhalifahan mereka.
Baca juga: Omar Mateen Diduga Gay, Ayahnya Membantah Keras
Namun otoritas AS menyatakan belum ada bukti jelas bahwa ISIS memang berada di balik serangan itu. Presiden Barack Obama menegaskan tidak ada indikasi serangan itu diarahkan pihak lain dari luar negeri. Obama dan juga Biro Investigasi Federal (FBI) menyebut Mateen diradikalisasi melalui internet.
(nvc/ita)