Seperti dilansir AFP, Kamis (26/5/2016), Obama menyampaikan komentar ini di sela-sela pembicaraan G7, dengan isu Korut menjadi salah satu topik yang akan dibahas. G7 terdiri atas Kanada, Prancis, Jerman, Inggris, Italia, Jepang dan AS.
"Korea Utara merupakan kekhawatiran besar bagi kita semua," sebut Obama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Marak Kejahatan Tentara AS di Okinawa, Obama Sampaikan Penyesalan Mendalam
Ketegangan antara Korut dengan Korea Selatan (Korsel) semakin meningkat sejak negara komunis itu menggelar uji coba nuklir ke-4 pada Januari lalu. Dalam beberapa pekan terakhir, Korut berulang kali mengusulkan digelarnya perundingan militer, yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan di Semenanjung Korea. Namun Korsel menolak tawaran Korut itu, karena dianggap tidak tulis dan hanya propaganda belaka.
Otoritas Korsel di bawah Presiden Park Geun Hye bersikeras satu-satunya syarat agar perundingan antar kedua Korea bisa digelar, Korut harus memastikan denuklirisasi benar dilaksanakan terhadap program nuklirnya yang kontroversial.
Pada Kamis (26/5) ini, Sekjen PBB Ban Ki-moon mendorong dimulainya kembali dialog dengan Korut. "Kita harus menemukan kembali jalan menuju dialog," ucapnya saat menghadiri forum keamanan dan perdamaian di Korsel.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB telah memberlakukan sanksi lebih berat bagi Korut pada Maret lalu, usai uji coba nuklir Korut pada Januari dan peluncuran roket jarak jauh pada Februari. Korut sendiri sudah sejak lama, pada tahun 2006, tahun 2009, dan tahun 2013, dijatuhi berbagai sanksi karena uji coba nuklir dan rudal lainnya.
Baca juga: Ketegangan Meningkat, Sekjen PBB Serukan Dialog Kembali dengan Korut
Melalui resolusinya, Dewan Keamanan PBB mengecam uji coba nuklir dan peluncuran rudal Korut sebagai ancaman bagi perdamaian dan keamanan internasional. Namun Korut melawan sanksi dan resolusi PBB itu dengan menegaskan tidak ada hukum maupun kesepakatan internasional yang menetapkan uji coba nuklir sebagai ancaman.
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini