Dalam kunjungannya ke Jepang, seperti dilansir AFP, Kamis (26/5/2016), Obama menyinggung kejahatan yang melibatkan tentara AS di Okinawa, yang menjadi lokasi pangkalan militer AS. Obama menjanjikan AS akan bekerja sama dalam mengadili warganya yang ditangkap terkait kejahatan di Okinawa.
Serangkaian tindak kriminal, termasuk pemerkosaan, penyerangan dan insiden tabrak lari yang melibatkan warga sipil, pegawai dan juga personel militer AS marak terjadi di Okinawa dalam beberapa tahun terakhir, hingga banyak memicu protes dari warga lokal. Kemarahan publik memuncak pada pekan lalu, setelah polisi menangkap seorang mantan personel Marinir AS atas keterkaitan dengan kematian seorang wanita Okinawa berusia 20 tahun yang dilaporkan menghilang sejak April lalu. Wanita muda itu dilaporkan diperkosa dan dibunuh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Amerika Serikat akan terus bekerja sama sepenuhnya dalam penyelidikan (kasus tersebut) dan memastikan keadilan ditegakkan di bawah sistem hukum yang berlaku di Jepang," imbuhnya.
Baca juga: Marak Kasus Pidana Tentara AS di Okinawa, PM Jepang Dorong Obama untuk Tegas
Warga AS yang ditangkap terkait kasus ini, pernah bekerja di Pangkalan Udara Kadena di Okinawa. Kepolisian Okinawa menyatakan, warga AS itu ditangkap terkait dugaan membuang jasad wanita korban pemerkosaan dan pembunuhan.
Obama tiba di Jepang pada Rabu (25/5) pagi untuk menghadiri KTT G7 selama 2 hari, yang resmi dimulai pada Kamis (26/5) waktu setempat. Komentar Obama soal kejahatan warga AS di Okinawa ini dilontarkan setelah PM Abe menyatakan kekesalannya atas kasus semacam itu.
"Saya sungguh merasa sakit hati atas kejahatan keji dan egois ini," kecam PM Abe.
Pulau Okinawa menjadi lokasi pertempuran dahsyat saat Perang Dunia II, namun kini dianggap sebagai wilayah strategis bagi aliansi AS-Jepang di kawasan Asia-Pasifik. Lebih dari separuh dari total 47 ribu tentara AS yang ada di Jepang, ditempatkan di Okinawa.
(nvc/ita)











































