Akibat siraman air keras, wajah dan tubuh korban mengalami luka. Selain itu, kaki korban juga mengalami luka yang sangat serius. Bahkan korban saat berjalan harus dipapah.
Dari informasi yang dihimpun detikcom, Senin (23/5/2016), peristiwa penyiraman bermula ketika korban dalam perjalanan pulang mengajar. Saat itu korban dibonceng temannya sesama guru PAUD yani Siti Qoiriyah. Tanpa mereka sadar, perjalanan mereka diikuti oleh sebuah motor yang dinaiki dua orang.
Saat melintas di Jalan Raya Balongbendo, orang yang membuntuti itu tiba-tiba menyalip dari sisi sebelah kiri. Saat sejajar, pelaku yang mengenakan cadar itu langsung menyiramkan air ke korban yang posisinya dibonceng. Air itu ternyata air keras.
Mendapat semprotan air tersebut, secara reflek korban mengelak sehingga tak semua air keras yang disiramkan mengenai wajah korban. Siraman air keras itu juga mengenai teman korban. Namun luka teman korban tidak begitu serius karena mengenai pungung yang terlindung oleh baju.
"Saya sempat curiga karena pengendara motor itu menyalip dari sebelah kiri kemudian mengambil barang dari saku, kemudian disiramkan," Kata Siti Qoiriyah pada wartawan.
Sementara itu, menurut Kapolsek Balongbendo Kompol Sutriswoko, hingga kini pihaknya masih melakukan pengejaran terhadap pelaku.
"Sampai saat ini kami masih melakukan pengejaran pelaku. Kemungkinan peristiwa penyiraman ini bermotif asmara karena tidak ada barang yang hilang dari korban. Selain itu kadar dari air keras ini tidak terlalu tinggi. Dan untunglah sesaat setelah kejadian, korban langsung dilarikan ke rumah sakit," ujar Sutriswoko. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini