Seperti dilansir AFP, Rabu (18/5/2016), selisih suara antara Hillary dan Sanders di negara bagian Kentucky terlalu tipis. Namun Hillary telah menyatakan kemenangannya di negara bagian Kentucky.
"Kita baru memenangkan Kentucky! Terima kasih untuk semua orang yang sudah memilih," ucap Hillary melalui akun Twitter-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan penghitungan suara untuk sementara mencapai 99,8 persen di Kentucky, Hillary dilaporkan meraup 46,8 persen melawan Sanders dengan 46,3 persen. Margin perolehan suara itu mencapai kurang dari 2 ribu suara.
Jika hasil penghitungan akhir tidak berubah, maka kemenangan Hillary ini semakin membawanya dekat pada pencapresan resmi Partai Demokrat, ketika digelar konvensi partai pada Juli mendatang. Hingga kini, Hillary masih mengungguli perolehan delegate Sanders.
Delegate merupakan perwakilan partai yang mewakili setiap negara bagian dalam pemilihan awal AS. Setidaknya dibutuhkan 1.237 delegate (dari total 2.472 delegate) untuk memenangi pencapresan Partai Republik dan 2.838 delegate (dari total 2.765 delegate) untuk Partai Demokrat.
Baca juga: Jadi Capres AS, Donald Trump Klaim Kekayaannya Melebihi Rp 133 Triliun
Euforia kemenangan Hillary tak berlangsung lama, setelah penghitungan suara sementara di negara bagian Oregon menunjukkan Sanders mengunggulinya. Sejumlah media AS, termasuk CNN, memproyeksikan Sanders memenangi Oregon dengan 53,1 persen suara melawan Hillary dengan 46,9 persen suara.
"Kita baru saja menang di Oregon dan kita akan memenangi California," tegas Sanders di hadapan ribuan pendukungnya di Carson, California. Pemilihan awal di California akan digelar pada 7 Juni mendatang.
Sementara untuk Partai Republik, Donald Trump menjadi satu-satunya kandidat capres setelah dua pesaing terberatnya, Senator Texas Ted Cruz dan Gubernur Ohio John Kasich mengundurkan diri pekan lalu. Namun pemilihan awal Partai Republik masih digelar karena perolehan delegate Trump belum mencapai batas aman. Untuk pemilihan awal di Oregon, Trump dipredikasi menang.
(nvc/nrl)