Namun pemerintah Saudi membantah tudingan itu dan balik menyalahkan pemerintah Iran.
"Kami menyambut semua jemaah dari seluruh dunia dan dari semua kebangsaan dan latar belakang sektarian, dan tidak mencegah setiap muslim untuk datang," demikian disampaikan Kementerian Haji Saudi seperti diberitakan surat kabar Al-Riyadh dan dilansir kantor berita AFP, Jumat (13/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pemerintah Iran menyatakan bahwa warganya tak bisa menunaikan haji ke Saudi tahun ini, setelah kedua negara memutuskan hubungan diplomatik belum lama ini. "Sabotase ini berasal dari Saudi," cetus Menteri Kebudayaan Iran Ali Jannati kepada kantor berita resmi Iran, IRNA seperti dilansir media AFP, Kamis (12/5/2016).
"Sikap mereka dingin dan tidak semestinya. Mereka tidak menerima usulan-usulan kami mengenai penerbitan visa ataupun transportasi dan keamanan jemaah haji," imbuh Jannati.
Namun menurut Kementerian Haji Saudi, justru pemerintah Iran sendiri yang menyebabkan jemaahnya tak bisa naik haji tahun ini. Saudi bahkan menyebut Iran telah menggunakan isu haji untuk menekan pemerintah Saudi.
"Delegasi Iran menolak menandatangani kesepakatan untuk menuntaskan persiapan guna musim haji tahun ini ... dengan bersikeras pada tuntutan-tuntutan mereka sendiri," demikian pernyataan Kementerian Haji Saudi.
Pemerintah Iran telah bersikeras agar Saudi mengeluarkan visa bagi jemaah hajinya lewat kedutaan Swiss di Teheran, Iran yang menangani kepentingan Saudi sejak putusnya hubungan diplomatik kedua negara. Tapi pemerintah Saudi tidak menyetujuinya.
"Pejabat-pejabat Saudi mengatakan bahwa jemaah kami harus pergi ke negara lain untuk membuat aplikasi visa mereka," cetus Jannati.
Pemerintah Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran pada Januari lalu, menyusul penyerbuan para demonstran Iran ke misi-misi diplomatiknya. Penyerbuan massa tersebut sebagai luapan kemarahan atas eksekusi mati yang dilakukan otoritas Saudi terhadap seorang ulama Syiah terkemuka.
Hubungan Iran dan Saudi juga telah dilanda ketegangan sejak tragedi Mina tahun lalu, yang menewaskan ribuan jemaah haji asing, termasuk 464 jemaah asal Iran.
(ita/ita)