"Umat Islam seharusnya fokus pada jihad di Al-Sham (Suriah) ... dan menyatukan jajaran mujahidinnya di sana," ucap anak Osama, Hamza yang berusia 23 tahun dalam pesan audio yang diposting secara online dan dilansir AFP, Selasa (10/5/2016).
"Tidak akan ada lagi dalih bagi mereka yang bersikeras untuk terpecah belah dan bertikai, karena sekarang dunia bergerak melawan muslim," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Persoalan untuk bersatu saat ini menjadi masalah hidup dan mati. Apakah Anda bersatu untuk hidup sebagai muslim bermartabat, atau Anda terlibat cekcok dan memisahkan diri sehingga Anda saling menyerang satu sama lain," ujar Zawahiri dalam pesan audio yang diposting secara online pada Sabtu (7/5) seperti dipublikasi kelompok pemantau SITE Intelligence.
Al-Nusra Front, yang menjadi kelompok afiliasi Al-Qaeda di Suriah, juga dikenal bermusuhan dengan ISIS. Pemimpin ISIS sendiri, Abu Bakr al-Baghdadi yang pernah bergabung Al-Qaeda, telah mendeklarasikan Daulah Islamiyah atas sejumlah wilayah Irak dan Suriah yang dikuasai ISIS.
Dalam seruannya, Hamza menyebut Suriah sebagai medan pertempuran terbaik untuk memicu pembebasan 'Al-Quds', nama Arab untuk Yerusalem.
"Jalan untuk membebaskan Palestina sekarang ini jauh lebih pendek dibandingkan sebelum terjadinya revolusi Suriah," sebutnya.
Intelijen Amerika Serikat menyebut Hamza sebagai putra kesayangan Osama, yang dibesarkan untuk menggantikannya sebagai pemimpin Al-Qaeda.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini