Mundur dari Walkot Jakut, Rustam: Saya Plong!

Mundur dari Walkot Jakut, Rustam: Saya Plong!

Aditya Fajar Indrawan - detikNews
Selasa, 26 Apr 2016 15:18 WIB
Rustam Effendi/kanan (Foto: Rengga Sancaya-detikcom)
Jakarta - Tak tebersit sedikit pun penyesalan saat Rustam Effendi memutuskan mundur dari jabatan Wali Kota Jakarta Utara. Rustam menyebut keputusannya diambil tanpa ada tekanan.

"Saya merasa plong, dan dengan nyaman disampaikan surat pengunduran diri itu," kata Rustam kepada wartawan di kantornya, Jl Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakut, Selasa (26/4/2016).

Permohonan mundur disampaikan Rustam kepada Ahok dalam pertemuan hari Senin (24/4) sore. Namun pengunduran diri ini hanya untuk jabatan Walkot, bukan PNS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Mundur) selaku wali kotanya bukan PNS-nya. Lihat perkembangannyalah karena masa kerja saya sampai pensiun masih ada 2 tahun 6 bulan sampai Oktober 2018. Itu regulernya, kita lihat kemungkinan-kemungkinan nanti seperti apa," imbuhnya.

Secara khusus Rustam menyampaikan permohonan maaf bila kinerjanya saat menjabat selama 1 tahun 3 bulan dinilai tidak optimal. Dia mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk memilih orang baru yang mampu membenahi wilayah Jakut.

"Saya menyampaikan permohonan maaf bahwa selama jadi wali kota seandainya selama bertugas banyak kurangnya," ujar Rustam.

Kinerja yang tidak optimal memang jadi alasan Rustam mundur. Dia mengaku tidak sakit hati dengan penilaian negatif atas kinerjanya. "Enggak sakit hati. Bawahan dinilai atasan, ya sudah tidak ada untuk memperbaiki. Jakarta Utara perlu memang orang-orang yang bagus yang lebih muda dari saya, supaya sinergi membantu gubernur," kata birokrat berusia 55 tahun ini.

Ahok saat ditanya soal kinerja Rustam, menyebut bawahannya itu punya kerja yang baik. Ahok juga berterimakasih atas kerja Rustam selama memimpin Jakut.

"Saya mau bilang apa? Ya kita terima kasih saja sama beliau, dia ketemu saya. Saya juga tidak bermaksud menghentikan beliau," kata Ahok terpisah.



(fdn/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads