"Saya merasa plong, dan dengan nyaman disampaikan surat pengunduran diri itu," kata Rustam kepada wartawan di kantornya, Jl Yos Sudarso, Tanjung Priok, Jakut, Selasa (26/4/2016).
Permohonan mundur disampaikan Rustam kepada Ahok dalam pertemuan hari Senin (24/4) sore. Namun pengunduran diri ini hanya untuk jabatan Walkot, bukan PNS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara khusus Rustam menyampaikan permohonan maaf bila kinerjanya saat menjabat selama 1 tahun 3 bulan dinilai tidak optimal. Dia mendukung Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk memilih orang baru yang mampu membenahi wilayah Jakut.
"Saya menyampaikan permohonan maaf bahwa selama jadi wali kota seandainya selama bertugas banyak kurangnya," ujar Rustam.
Kinerja yang tidak optimal memang jadi alasan Rustam mundur. Dia mengaku tidak sakit hati dengan penilaian negatif atas kinerjanya. "Enggak sakit hati. Bawahan dinilai atasan, ya sudah tidak ada untuk memperbaiki. Jakarta Utara perlu memang orang-orang yang bagus yang lebih muda dari saya, supaya sinergi membantu gubernur," kata birokrat berusia 55 tahun ini.
Ahok saat ditanya soal kinerja Rustam, menyebut bawahannya itu punya kerja yang baik. Ahok juga berterimakasih atas kerja Rustam selama memimpin Jakut.
"Saya mau bilang apa? Ya kita terima kasih saja sama beliau, dia ketemu saya. Saya juga tidak bermaksud menghentikan beliau," kata Ahok terpisah.
(fdn/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini