Dalam wawancara langka dengan tim CNN di Pyongyang, pejabat Korut ini mengomentari pernyataan Trump yang menyarankan militer AS menarik diri dari Korea Selatan (Korsel) dan Jepang, sekutunya. Trump malah menyarankan kedua negara Asia Timur itu untuk mengembangkan senjata nuklir.
"Pernyataan Donald Trump sungguh absurd dan tidak logis," sebut Ri Jong Ryul, Wakil Direktur Jenderal Institut Kajian Internasional di Pyongyang, seperti dilansir CNN, Senin (18/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Polling Terbaru: Hillary dan Sanders Sama Kuat, Donald Trump Mendominasi
Pemerintah Korut secara resmi memang belum pernah berkomentar soal Trump. Dalam komentarnya, Ri juga meyakini ideologi Trump sebagai seorang bakal capres AS, tergolong berbahaya. "Pernyataan Trump memberi kami pemahaman lebih dalam soal kebijakan keji Amerika terhadap negara saya," sebut Ri.
"Atau dengan kata lain, tindakan keji Amerika terhadap kami, membuat situasi di Semenanjung Korea semakin buruk," imbuh Ri.
Sebagai negara komunis yang terisolasi, hanya sedikit pejabat Korut yang mempelajari politik Amerika seperti Ri, yang juga dikenal sebagai diplomat senior serta mantan duta besar, yang kini mengelola institusi think tank di Pyongyang yang memantau isu global dan melaporkannya kepada pemimpin Korut.
Ri termasuk sejumlah pejabat Korut yang bisa mengakses internet. Media nasional Korut tidak mengulas secara rinci soal pencapresan AS dan kampanyenya yang tengah berlangsung. Warga Korut pada umumnya tidak akan mengenali kandidat capres AS saat ini.
"Kami tidak tertarik dengan pemilu AS. Kami tidak peduli siapa yang akan menjadi Presiden AS selanjutnya. Apakah Republik atau Demokrat yang berkuasa (di AS), tidak ada hubungannya dengan kami. Politikus Amerika selalu saja memiliki kebijakan keji terhadap Korea (Utara)," sebutnya.
Baca juga: Begini Gambaran Situasi di AS Bila Trump Jadi Presiden: Deportasi Massal
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini