Pembajak Pesawat EgyptAir Seorang Profesor di Universitas Mesir

Pesawat EgyptAir Dibajak

Pembajak Pesawat EgyptAir Seorang Profesor di Universitas Mesir

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 29 Mar 2016 16:32 WIB
Penumpang yang disandera dibebaskan (REUTERS/Yiannis Kourtoglou)
Kairo - Identitas pria pembajak pesawat maskapai Mesir, EgyptAir telah diketahui. Pria berkebangsaan Mesir ini ternyata berprofesi sebagai profesor kedokteran hewan di Universitas Alexandria, Mesir.

Pria pelaku pembajakan pesawat diidentifikasi bernama Ibrahim Abdel Tawwab Samaha. Disampaikan situs universitas tersebut, seperti dilansir Reuters, Selasa (29/3/2016), nama Samaha tercatat sebagai Kepala Departemen Kesehatan Makanan di kampus tersebut.

Dilaporkan kantor berita Mesir, MENA, pelaku pembajakan duduk di kursi nomor K38 di dalam pesawat jenis Airbus 320 tersebut. Pesawat rute domestik yang bertolak dari kota Alexandria menuju Kairo, Mesir tersebut dibajak dan dipaksa mendarat di Bandara Internasional Larnaca, Siprus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara terpisah, media Siprus, CYBC melaporkan dugaan adanya motif pribadi di balik aksi pembajakan tersebut. Menurut CYBC, pelaku pembajakan memiliki seorang mantan istri di Siprus.

Baca juga: Mantan Istri Menuju Bandara Untuk Temui Pembajak Pesawat EgyptAir



Sejumlah saksi mata menuturkan, pelaku sempat melemparkan sebuah surat ke apron bandara di Larnaca dan meminta surat tersebut dikirimkan kepada mantan istrinya, yang merupakan warga Siprus. Tidak diketahui apa isi surat yang ditulis dalam bahasa Arab tersebut.

Pelaku juga mengklaim membawa sabuk bahan peledak. Dilaporkan media lokal Siprus, pelaku mengancam akan meledakkan bom jika pilot tidak mengalihkan pesawat ke Siprus.

Pesawat tersebut diketahui mengangkut 55 penumpang dan 7 kru. Hingga saat ini pembajakan masih berlangsung. Sejauh ini, dilaporkan seluruh penumpang, kecuali 5 warga asing dan para kru, telah dibebaskan setelah negosiasi dengan pelaku.

Baca juga: Presiden Siprus Sebut Pembajakan Pesawat EgyptAir Tak Terkait Terorisme

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads