Nofi kemudian langsung dibawa ke Balai Besar Rehabilitasi BNN yang terletak di Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Separah apakah tingkat kecanduan Nofi terhadap narkoba?
"Kondisi beliau saat ini sedang fase detoksifikasi atau evaluasi fisik, kita periksa secara lengkap fisik. Saya sudah mengunjungi baik-baik saja, kami terus pantau dia," tutur Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN dr Yolan Tedjokusumo saat berbincang dengan detikcom, Senin (22/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka ditempatkan suatu tempat dengan tempat tidur sendiri-sendiri. Tidak ada keistimewaan mereka semua dapat perlakuan sama mau itu bupati atau siapa pun semua sama. Mereka diperlakukan sama oleh fasilitas negara jadi semuanya sama," kata Yolan.
Nofi dan para pecandu narkoba lainnya harus mencuci baju hingga menyapu kamarnya sendiri. Mereka harus bisa lepas dari ketergantungan orang lain sebelum akhirnya lepas dari ketergantungan narkotika.
"Semua sendiri, semua sama. Mereka harus bisa aktivitas sendiri mereka cuci sendiri, bereskan tempat tidur sendiri. Karena itu salah satu program dari rehabilitasi calon residence harus disiplin. Belajar melepas ketergantungan untuk kesembuhan mereka," tutur Yolan.
Menurut Yolan selama ini hampir semua kalangan sudah pernah dibina di Balai Besar Rehabilitasi BNN ini. Usia rata-rata dari warga binaan balai tersebut adalah 20 hingga 34 tahun.
"Setahu saya yang pernah masuk balai besar mulai dari semua pejabat, ada kepolisian, PNS dan orang umum. Hampir semua kalangan," ungkap dia.
"Sehari rata-rata kita bisa terima 10 sampai 7 orang per hari. Angka itu fluktuatif. Kalau kita tarik garis rata-rata per hari. Kami tangani 350 sampai 325 pasien," lanjut dia.
Kapasitas maksimal dari balai tersebut yakni 350 orang. BNN ingin menambah ruangan agar kapasitasnya menjadi 375 orang.
"Oleh karena itu tidak sedikit mereka yang ingin direhab harus masuk daftar waiting list," kata Yolan. (bag/mad)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini