Seperti dilansir AFP, Rabu (16/3/2016), nama Trump banyak dibahas warga yang menggunakan hak suaranya di Stark County, Ohio pada Selasa (15/3) malam waktu setempat. Stark County menjadi tempat tinggal warga dari kalangan profesional perkotaan, kalangan petani, juga pekerja kerah biru yang banyak bekerja di pabrik baja dan pabrik lainnya.
"Saya seorang Demokrat, saya memilih untuk (kandidat) Partai Demokrat hari ini. Tapi jika Trump menang (pencapresan Partai Republik) maka saya akan memilihnya (dalam pemilu November mendatang)," ucap Katharine Berry (69), warga Stark County yang terdaftar sebagai pemilih Demokrat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Donald Trump Menang Telak di Florida, Hillary Clinton Kian Mendominasi
Warga Stark County lainnya, Michael Oles (46), yang memilih kandidat Republik Senator Texas Ted Cruz, mengaku sempat terpikir Trump sebelumnya. Oles menyadari Trump memang kasar dan memicu permusuhan. Namun jika Trump menang pencapresan Republik, Oles terpaksa memilihnya.
"Saya berusaha meredam ketidaksukaan saya dan memilih Trump," ucapnya.
Sedangkan Michale Kemp yang bekerja di pabrik baja TimkenSteel Corporation menyebut banyak rekan kerjanya yang membahas Trump. "Saya pikir dia menciptakan lapangan pekerjaan di luar negara ini dengan bisnisnya, tapi saya pikir dia tidak menciptakan banyak lapangan pekerjaan di AS," ucapnya.
"Namun saya yakin beberapa orang akan memilih Trump," imbuh Kemp.
Sementara itu, Jake Croston yang pendukung kandidat Partai Demokrat Hillary Clinton, mengaku sama sekali tidak terkesan dengan Trump. "Saya pikir dia penuh omong kosong. Dia banyak memancing emosi di negara ini, karena kita banyak kehilangan lapangan pekerjaan di sektor manufaktur di luar negeri. Tapi bukannya menjadi solusi, dia malah menjadi bagian besar dari masalah yang ada," sebutnya.
Trump kalah dari Kasich dalam pemilihan awal di Ohio. Menurut penghitungan CNN, Trump hanya meraup 35,7 persen suara melawan Kasich dengan 46,8 persen. Kendati demikian, Trump memenangi tiga negara bagian lain, yakni Florida, North Carolina dan Illinois.
Baca juga: Obama Khawatir Donald Trump Merusak Citra AS di Luar Negeri
(nvc/ita)