Dengan menyinggung retorika vulgar dan memecah-belah, Obama menuturkan kepada sekelompok anggota parlemen dari kelompok bipartisan bahwa pemilu juga soal citra AS. Pernyataan ini disampaikan Obama dalam acara makan siang di Gedung Putih, menjelang Saint Patrick's Day, perayaan budaya dan keagamaan Saint Partick yang disebut pelindung Irlandia.
"Dunia memperhatikan apa yang kita katakan dan apa yang kita lakukan. Kenapa kita ingin melihat citra ini tercemar?," ucap Obama seperti dilansir AFP, Rabu (16/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun tidak menyebut langsung nama Donald Trump, namun sangat jelas pernyataan Obama ini ditujukan pada kandidat unggulan Partai Republik itu, yang paling sering melontarkan seruan kasar dan bersifat memecah-belah. Media AS menyebut pernyataan ini sebagai intervensi dan kritikan terbaru Obama terhadap Trump.
"Kita telah mendengar retorika vulgar dan memecah-belah ditujukan pada wanita dan warga minoritas -- pada warga Amerika yang tidak terlihat seperti 'kita', atau beribadah seperti 'kita', atau memilih seperti 'kita'," cetus Obama yang jelas merujuk pada berbagai seruan kontroversial Trump, seperti dilansir The Washington Post.
"Setiap upaya untuk menyebarkan ketakutan atau mendorong kekerasan atau membungkam orang-orang ketika mereka berupaya menyuarakan pendapat mereka, atau mengadu-domba warga Amerika. Sebagai warga negara yang masih menjabat, saya tidak akan mendukung seseorang yang mempraktikkan politik seperti ini," imbuhnya.
Memperbaiki citra AS di mata dunia dianggap menjadi salah satu visi pemerintahan Obama. "Kita telah melihat perubahan besar dalam cara dunia melihat AS di bawah kepemimpinan Obama. Secara keseluruhan, perilaku di seluruh dunia terhadap AS jauh lebih positif sekarang dibandingkan era George W Bush," tutur Direktur Penelitian Perilaku Global di Pew Research Center, Richard Wike kepada AFP.
Baca juga: Donald Trump Menang Telak di Florida, Hillary Clinton Kian Mendominasi
(nvc/ita)