Ketika seorang demonstran mengganggu pidatonya dalam kampanye di Bloomington, Illinois, pada Minggu (13/3), Trump malah mengejeknya dengan menyebut demonstran itu sebagai pengganggu. Ejekan Trump itu disambut sorakan oleh pendukungnya.
"Jangan khawatir -- saya tidak mendengar suara mereka. Kampanye kita sangat besar dan dihadiri banyak orang, saya tidak pernah mendengar suara mereka (demonstran). Saya hanya mendengar suara pendukung berkata: 'Ada mereka, ada mereka'," ucap Trump kepada pendukungnya seperti dilansir Reuters, Senin (14/3/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kampanye di Illinois itu, sekitar 2 ribu demonstran beraksi di luar gedung yang menjadi lokasi kampanye. Sementara itu, dua kampanye Trump lainnya di Ohio dan Florida berhasil berjalan lancar tanpa adanya gangguan meski juga diwarnai unjuk rasa.
Trump juga membatalkan kampanyenya di Chicago pada Jumat (11/3), karena membeludaknya demonstran. CNN memperkirakan 8.500 hingga 10 ribu orang berada di arena kampanye Trump saat itu. Para demonstran dan pendukung Trump terlibat adu mulut dan saling ejek hingga memicu ketegangan. Para polisi pun berjuang untuk menenangkan massa.
Saat tampil dalam acara televisi NBC 'Meet the Press' pada Minggu (13/3) pagi waktu AS, Trump menanggapi kritikan rival sesama bakal capres Republik, Ted Cruz dan Marco Rubio, kepadanya. Mereka menyebut aksi demonstran itu dipicu komentar kontroversial Trump selama kampanye.
"Saya tidak bertanggung jawab. Saya tidak mendukung kekerasan dalam bentuk apapun," ujar Trump membantah kritikan padanya.
Baca juga: Demonstran Membludak, Rival-rival Salahkan Donald Trump
Menurut Trump, para demonstran itu muak dan lelah dengan kepemimpinan AS saat ini, yang membuat mereka kehilangan pekerjaan, yang gagal mengalahkan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) serta memperlakukan veteran militer dengan buruk.
"Orang-orang marah pada hal itu -- mereka tidak marah pada hal-hal yang saya katakan. Saya hanya pembawa pesan," kata Trump yang selama ini banyak melontarkan pernyataan kontroversial seperti membangun tembok di perbatasan AS-Meksiko, menyebut imigran Meksiko sebagai pemerkosa, hingga menyerukan larangan warga muslim ke AS.
(nvc/ita)