Bamsoet Menduga Serangan Kampanye Hitam ke Akom Belum Akan Berhenti

Bamsoet Menduga Serangan Kampanye Hitam ke Akom Belum Akan Berhenti

Ahmad Toriq - detikNews
Minggu, 13 Mar 2016 16:49 WIB
Foto: Lamhot Aritonang
Jakarta - Persaingan calon ketua umum Partai Golkar menjelang digelarnya Musyawarah Nasional partai itu kian memanas. Tim sukses caketum Ade Komarudin, Bambang Soesatyo mengimbau timses kandidat agar bermain sehat dan menghindari praktik pembusukan terhadap lawan.

Politisi yang akrab disapa Bamsoet itu menduga ada beberapa serangan kampanye hitam yang akan dilancarkan oleh pihak lawan kepada Ade Komarudin. Setelah isu politik uang, gratifikasi jet pribadi, LHKPN, dia menduga masih ada lagi kampanye hitam lainnya.

"Saya memprediksi serangan kampanye hitam takkan berhenti. Termasuk serangan soal perjanjian di mana Akom takkan maju jadi calon ketua umum," kata Bambang melalui keterangan tertulisnya, Minggu (13/3/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Menurut Bambang surat perjanjian yang menyebut bila Akom tak akan maju jadi calon ketua umum Partai Golkar sudah diedarkan oleh kelompok tertentu ke seluruh daerah. "Padahal surat perjanjian tersebut diragukan keasliannya," kata dia.

Bambang pun menjelaskan kronologi keluarnya surat tersebut. Surat itu terbit setelah Golkar menggelar rapat harian terbatas bersama Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie (Ical). Hadir dalam rapat itu antara lain: Ketua Harian MS Hidayat, dan Titiek Suharto.

"Tidak ada kesepakatan bahwa Akom tidak boleh mencalonkan diri. Yang ada adalah, Ketua umum ARB (Ical) dengan persetujuan peserta rapat menunjuk Akom menggantikan Novanto yg terseret kasus papa minta saham, dengan suatu ketentuan Akom tidak boleh menginisiasi munas karena masih proses hukum di MA," papar Bamsoet.

Dia pun heran dengan perubahan isi surat menjadi Akom tak akan mencalonkan diri. Bamsoet juga tak habis pikir dengan bocornya surat yang semestinya hanya ada di laci Ketum Golkar Ical itu.

"Yang saya heran, darimana orang-orang itu menyebarkan dokumen yang harusnya berada di laci Pak ketua umum (Ical). Artinya ada yang curi dokumen itu dari laci ketum," kata Bamsoet.

(tor/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads