Kakek 78 Tahun Tonjok Demonstran di Kampanye Donald Trump

Kakek 78 Tahun Tonjok Demonstran di Kampanye Donald Trump

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 11 Mar 2016 13:35 WIB
John McGraw (REUTERS/Cumberland County Sheriff's Office/Handout via Reuters)
North Carolina - Kampanye kandidat terdepan pencapresan Partai Republik Donald Trump di North Carolina, Amerika Serikat, diwarnai insiden. Seorang kakek berusia 78 tahun yang hadir dalam kampanye itu menonjok seorang demonstran.

Disampaikan kantor Sheriff Cumberland County, seperti dilansir Reuters, Jumat (11/3/2016), demonstran bernama Rakeem Jones (26) dikawal keluar dari kampanye Trump di North Carolina pada Rabu (9/3) malam waktu setempat. Jones diamankan polisi setempat usai kakek John McGraw menonjoknya di wajah.

Video amatir menunjukkan sejumlah polisi setempat bergulat dengan Jones di lantai. Hal ini memicu kritikan di media sosial dan banyak yang bertanya mengapa tindakan tegas diterapkan pada Jones yang menjadi korban, bukannya pelaku penonjokan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia tidak punya hak untuk menonjok saya," ucap Jones dalam wawancara via telepon kepada Reuters.

Rakeem Jones, korban penonjokan saat diamankan polisi (REUTERS/Ronnie C/Handout via Reuters)


Teman Jones, Ronie C Rouse menyebut dirinya dan Jones datang ke kampanye Trump untuk mengamati bukan berdemo. Keduanya, menurut Rouse, diminta keluar ruangan setelah terlibat adu mulut dengan seorang pria yang rasis. Jones sendiri menyebut, tonjokan McGraw datang tiba-tiba.

"Seluruh ruangan bersorak ketika saya dikawal keluar dan bersorak lebih keras setelah saya kena tonjok," tuturnya.

Kantor Sheriff setempat menjerat McGraw dengan dakwaan perbuatan melanggar ketertiban umum dan melontarkan ancaman. Mereka menambahkan dakwaan terakhir setelah melihat dalam video McGraw mengatakan menikmati menonjok Jones, dan bahkan menyatakan lain kali akan membunuhnya. Otoritas setempat akan menggelar penyelidikan internal setelah polisi yang mengawal Jones saat kejadian mengaku tidak melihat penonjokan oleh McGraw.

Dimintai tanggapan soal insiden di North Carolina itu, Trump yang hadir dalam debat Partai Republik pada Kamis (10/3), menyatakan dirinya tidak bisa mengampuni kekerasan, tapi menyebut beberapa demonstran memang buruk. Kampanye Trump dikenal ramai, dengan beberapa kali Trump harus berhenti berpidato hanya untuk mengomeli demonstran yang hadir. Saat berkampanye di Nevada, Trump sempat mengaku ingin menonjok demonstran.

Baca juga: Sebut Muslim Benci AS, Donald Trump Diserang Rival Dalam Debat

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads