Disampaikan kantor Sheriff Cumberland County, seperti dilansir Reuters, Jumat (11/3/2016), demonstran bernama Rakeem Jones (26) dikawal keluar dari kampanye Trump di North Carolina pada Rabu (9/3) malam waktu setempat. Jones diamankan polisi setempat usai kakek John McGraw menonjoknya di wajah.
Video amatir menunjukkan sejumlah polisi setempat bergulat dengan Jones di lantai. Hal ini memicu kritikan di media sosial dan banyak yang bertanya mengapa tindakan tegas diterapkan pada Jones yang menjadi korban, bukannya pelaku penonjokan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Teman Jones, Ronie C Rouse menyebut dirinya dan Jones datang ke kampanye Trump untuk mengamati bukan berdemo. Keduanya, menurut Rouse, diminta keluar ruangan setelah terlibat adu mulut dengan seorang pria yang rasis. Jones sendiri menyebut, tonjokan McGraw datang tiba-tiba.
"Seluruh ruangan bersorak ketika saya dikawal keluar dan bersorak lebih keras setelah saya kena tonjok," tuturnya.
Kantor Sheriff setempat menjerat McGraw dengan dakwaan perbuatan melanggar ketertiban umum dan melontarkan ancaman. Mereka menambahkan dakwaan terakhir setelah melihat dalam video McGraw mengatakan menikmati menonjok Jones, dan bahkan menyatakan lain kali akan membunuhnya. Otoritas setempat akan menggelar penyelidikan internal setelah polisi yang mengawal Jones saat kejadian mengaku tidak melihat penonjokan oleh McGraw.
Dimintai tanggapan soal insiden di North Carolina itu, Trump yang hadir dalam debat Partai Republik pada Kamis (10/3), menyatakan dirinya tidak bisa mengampuni kekerasan, tapi menyebut beberapa demonstran memang buruk. Kampanye Trump dikenal ramai, dengan beberapa kali Trump harus berhenti berpidato hanya untuk mengomeli demonstran yang hadir. Saat berkampanye di Nevada, Trump sempat mengaku ingin menonjok demonstran.
Baca juga: Sebut Muslim Benci AS, Donald Trump Diserang Rival Dalam Debat
(nvc/ita)