Indra Bambang Utoyo Mengaku Caketum Golkar Termiskin

Indra Bambang Utoyo Mengaku Caketum Golkar Termiskin

Hardani Triyoga - detikNews
Jumat, 26 Feb 2016 17:08 WIB
Foto: Hardani Triyoga
Jakarta - Politikus senior Golkar Indra Bambang Utoyo siap maju dalam bursa calon ketua umum Golkar. Mengaku hanya bermodal cekak, dia enggan menerapkan strategi bagi-bagi uang untuk menarik suara di Munas Golkar.

Bambang berseloroh dari calon ketum yang mencapai 20 orang, dia paling cekak.

"Dari calon-calon ketua umum Golkar yang ada 20 orang, mungkin saya yang paling miskin. Tapi, saya mau maju karena melihat situasi Golkar sekarang yang memprihatinkan," kata Bambang di Cafe Demang, Sarinah, Jakarta, Jumat (26/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, dia mengaku sampai saat ini belum memiliki tim sukses karena keterbatasan dana. Meski diakui sudah 5 bulan belusukan, namun itu dilakukan tanpa tim sukses yang menyertainya.

"Saya tidak punya kemampuan logistik, keliling ke DPD dengan membagikan uang. Saya bingung mau bentuk tim sukses tapi orang-orang besar sudah merapat ke mana-mana. Jadi, relawan sekarang ini ya teman-teman lama saya," tutur mantan Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) itu.

Kemudian, bila hanya mengandalkan politik uang maka Munas Golkar tak akan sehat. Pasalnya, hanya calon ketum tertentu dengan modal dana yang bisa maju.

"Jangan politik uanglah. Karena politik uang itu akan menyebabkan hanya orang yang punya uang yang bisa jadi ketua umum dan tak adil," katanya.

Selain itu, politik uang juga tak sesuai dengan dasar Golkar yaitu yang menerapkan musyawarah mufakat serta gotong royong. Politik uang hanya membuat munas tak berkualitas dan jauh dari tujuan.

"Politik uang meninggalkan sikap dasar Golkar yaitu musyawarah mufakat, gotong royong. Kami sangat mengharapkan pada teman-teman untuk memulai munas dengan politik uang," tuturnya.

(hat/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads