Ulama Syiah Dieksekusi, AS Serukan Pemimpin Timur Tengah Redakan Ketegangan

Ulama Syiah Dieksekusi, AS Serukan Pemimpin Timur Tengah Redakan Ketegangan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Senin, 04 Jan 2016 10:44 WIB
Foto: REUTERS/Essam Al-Sudani
Washington, - Pemerintah Amerika Serikat menyerukan para pemimpin Timur Tengah untuk mengambil langkah-langkah guna meredakan ketegangan, menyusul eksekusi mati ulama Syiah oleh Arab Saudi. Eksekusi tersebut menuai kemarahan pemimpin dan publik Iran. Bakan Kedutaan Saudi di Teheran, Iran diserang massa hingga mendorong pemerintah Saudi memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran.

"Kami tahu bahwa Kerajaan Arab Saudi telah memerintahkan penutupan misi diplomatik Iran di kerajaan tersebut," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby mengenai memanasnya hubungan Iran dan Saudi, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (4/1/2016).

"Kami yakin bahwa keterlibatan diplomatik dan pembicaraan langsung tetap penting dalam menyelesaikan perbedaan dan kami akan terus menyerukan para pemimpin di wilayah tersebut untuk mengambil langkah-langkah untuk meredakan ketegangan," imbuh Kirby.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketegangan Iran-Saudi terjadi seiring pemimpin tertinggi Iran mencetuskan bahwa Saudi akan menghadapi pembalasan atas eksekusi mati ulama Syiah terkemuka, Nimr al-Nimr. Ulama berumur 56 tahun itu disebut sebagai penggerak aksi-aksi demo antipemerintah tahun 2011 di Saudi. Dia dieksekusi mati pada Sabtu, 2 Januari bersama 46 orang lainnya.

Dalam statemennya seperti diberitakan kantor berita resmi Saudi, SPA dan dilansir AFP, Sabtu (2/1/2016), Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan, 47 orang yang dieksekusi mati tersebutΒ  terbukti mengadopsi ideologi radikal "takfiri", bergabung dengan organisasi-organisasi teroris dan melakukan berbagai plot kejahatan.

Di antara ke-47 orang yang dihukum mati itu, juga termasuk beberapa warga Saudi yang dinyatakan bersalah atas keterlibatan dalam serangan-serangan Al-Qaeda, yang menewaskan warga Saudi dan warga asing pada tahun 2003 dan 2004.

Di antaranya juga termasuk Fares al-Shuwail, yang oleh media Saudi digambarkan sebagai pemimpin tinggi agama Al-Qaeda di Saudi. Dia ditangkap pada Agustus 2004 silam.

Mereka yang dieksekusi termasuk seorang warga Mesir dan seorang warga Chad. Sisanya merupakan warga Saudi yang menjadi anggota kelompok radikal ISIS. Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan, mereka semua dieksekusi hari Sabtu (2/1) lalu di 12 kota berbeda di Saudi.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads