"Kami tahu bahwa Kerajaan Arab Saudi telah memerintahkan penutupan misi diplomatik Iran di kerajaan tersebut," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS John Kirby mengenai memanasnya hubungan Iran dan Saudi, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (4/1/2016).
"Kami yakin bahwa keterlibatan diplomatik dan pembicaraan langsung tetap penting dalam menyelesaikan perbedaan dan kami akan terus menyerukan para pemimpin di wilayah tersebut untuk mengambil langkah-langkah untuk meredakan ketegangan," imbuh Kirby.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam statemennya seperti diberitakan kantor berita resmi Saudi, SPA dan dilansir AFP, Sabtu (2/1/2016), Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan, 47 orang yang dieksekusi mati tersebutΒ terbukti mengadopsi ideologi radikal "takfiri", bergabung dengan organisasi-organisasi teroris dan melakukan berbagai plot kejahatan.
Di antara ke-47 orang yang dihukum mati itu, juga termasuk beberapa warga Saudi yang dinyatakan bersalah atas keterlibatan dalam serangan-serangan Al-Qaeda, yang menewaskan warga Saudi dan warga asing pada tahun 2003 dan 2004.
Di antaranya juga termasuk Fares al-Shuwail, yang oleh media Saudi digambarkan sebagai pemimpin tinggi agama Al-Qaeda di Saudi. Dia ditangkap pada Agustus 2004 silam.
Mereka yang dieksekusi termasuk seorang warga Mesir dan seorang warga Chad. Sisanya merupakan warga Saudi yang menjadi anggota kelompok radikal ISIS. Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan, mereka semua dieksekusi hari Sabtu (2/1) lalu di 12 kota berbeda di Saudi.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini