Hal itu diungkapkan perwakilan Bagian Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah, Agus Hariyanto saat menemui massa unjuk rasa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Walisongo Semarang di depan gerbang kantor Gubernur Jateng.
"Sudah dibentuk tim tujuh orang dari independen. Anggota tim dari UGM, sekolah tinggi pertanahan, BPN, dan BPN Kebumen yang sudah ahli," kata Agus, Rabu (16/9/2015) siang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca: 4 Warga Didakwa Sengaja Merusak Pagar TNI AD
"Tim ini ahli dari profesor dan sebagainya, jadi akan memediasikan," tegasnya.
Setelah data terkumpul, tim akan turun ke lapangan untuk melihat lokasi berdasarkan data yang sudah diperoleh. Kemudian akan ada rekomendasi dari tim independen dan dilakukan mediasi tanggal 25 November.
"Kira-kira tanggal 25 November sudah akan ada mediasi. Gubernur tidak menutup mata soal hal ini," pungkas Agus.
Usaha penyelesaian perkara sengketa tanah yang sempat menimbulkan bentrok antar warga dan TNI itu terus dilakukan pihak Pemprov Jateng. Bahkan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo pekan lalu juga datang langsung ke Kebumen dan berdialog dengan warga Urut Sewu.
Baca: Temui Demonstran, Ganjar Pranowo: Saya Super Serius Selesaikan Urut Sewu
![]() |
Sementara itu siang ini puluhan mahasiswa PMII Komisariat Walisongo Semarang berunjuk rasa mendesak Pemprov Jateng segera menyelesaikan kasus tersebut karena memberatkan warga. Mereka juga mengecam aksi oknum TNI yang melukai warga ketika membubarkan aksi petani di Urut Sewu bulan Agustus lalu.
Aksi dilakukan dengan beroasi dan melakukan teatrikal. Kemudian mereka juga melakukan sholat ghoib yang mereka tujukan untuk matinya hati nurani pemerintahan di Provinsi Jateng yang menurut mereka tidak cepat menyelesaikan perkara yang sudah terjadi sejak bertahun-tahun itu. (alg/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini