Hal itu disampaikan tokoh masyarakat Indonesia di Amerika Serikat (AS), Imam Shamsi Ali, menyusul kehadiran Ketua DPR RI dalam acara kampanye pengusaha Donald Trump, yang maju dalam perebutan kursi presiden AS.
"Saya sayangkan Ketua DPR bertemu dengan Donald Trump, apalagi dalam acara kampanyenya," tulis Imam Shamsi dalam laman Facebook.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Imam Shamsi Ali, kehadiran Setya Novanto dalam kampanye Donald Trump sangat tidak etis karena posisinya sebagai ketua DPR. Ketua DPR mewakili negara dan negara tidak etis mendukung salah satu calon, apalagi menghadiri acara kampanye.
Ketua DPR juga diterima tidak lebih dari 3 menit untuk sekadar memperlihatkan muka di depan panggung.
"Sungguh merendahkan martabat bangsa dan negara untuk sekadar tersenyum di depan publik Amerika pendukung Donald Trump," kecam Imam Shamsi Ali.
Selain itu, lanjut Imam Shamsi Ali, Donald Trump dikenal rasis dan anti imigran, termasuk anti Muslim.
"Harusnya seorang ketua DPR berhati-hati. Jangan sampai pertemuan itu menjadi pembenaran sikap dia yang rasis," gugatnya.
Imam Shamsi Ali juga mengkritisi kehadiran ketua DPR RI dan rombongan anggota DPR lainnya di AS, justru di saat Congress sedang reses (liburan). Mereka lebih banyak menghabiskan waktu jalan-jalan dan belanja.
Di saat bangsa ini menghadapi kesulitan ekonomi dengan jatuhnya harga rupiah, seharusnya pejabat negara kita semakin sensitif.
"Kita sadar anggaran itu ada untuk dipakai jalan. Tapi minimal ada rasa solidaritas untuk tidak memakai anggaran pada hal-hal yang tidak penting di saat rakyat menggeliat dalam kesulitan," demikian Imam Shamsi Ali. (es/dra)